Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Minta Warga Rentan Tertular Covid-19 Diprioritaskan dalam Penanganan Bencana NTT

Kompas.com - 09/04/2021, 20:56 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta ibu hamil, ibu menyusui dan warga disabilitas diprioritaskan dalam penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Doni mengatakan kelompok warga tersebut masuk dalam ketegori masyarakat rentan tertular Covid-19.

"Kepala daerah saya minta untuk memprioritaskan kelompok rentan tertular Covid-19, seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, lansia dan warga disabilitas," sebut Doni dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Jokowi: Relokasi Warga Terdampak Bencana NTT Dilakukan Secepat-cepatnya

Hingga saat ini, Doni menyebut penanganan bencana angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor akibat siklon tropis seroja di NTT berjalan dengan optimal.

Pencarian orang hilang yang diduga tertimbun longsoran tanah di sejumlah wilayah dilakukan dengan mengerahkan SAR dog dan anjing pelacak dari Polri.

Doni menyebutkan SAR dog dan anjing pelacak akan ditempatkan di Kupang, Adonara, Lembata dan wilayah Alor.

"Sar dog efektif untuk menyasar jenazah yang tertimbun," kata Doni.

Selain itu BNPB juga sudah mengirimkan sejumlah logistik melalui helikopter ke berbagai wilayah di NTT yang membutuhkan.

Dapur lapangan atau dapur umum juga sudah didirikan di sejumlah wilayah terdampak.

Sebagai informasi berdasarkan data BNPB, Kamis (8/4/2021) sebanyak 163 orang dinyatakan meninggal dunia dan 45 orang hilang akibat bencana yang mendera sejumlah wilayah di NTT.

Baca juga: Jokowi ke Korban Bencana NTT: Hati-hati Protokol Kesehatan, Semua Pakai Masker

Wilayah paling terdampak akibat siklon tropis seroja adalah Lembata, Adonara dan Alor.

Dalam kunjungannya hari ini Presiden Joko Widodo memastikan jumlah logistik untuk membantu para korban cukup.

"Untuk pengungsian juga sudah dipastikan logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Negara, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com