Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OBITUARI: Daniel Dhakidae, Cendekiawan Flores dengan Karya Besar di Studi Kekuasaan

Kompas.com - 06/04/2021, 10:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Litbang Kompas yang juga dikenal sebagai seorang cendekiawan, Daniel Dhakidae meninggal dunia pada Selasa (6/4/2021) pagi.

Daniel mengembuskan napas terakhir di RS MMC Kuningan, Jakarta pukul 07.24 WIB.

Informasi yang diterima Kompas.com dari pihak keluarga, Daniel meninggal setelah mengalami serangan jantung pada Senin (5/4/2021) malam.

Baca juga: Mantan Kepala Litbang Kompas dan Akademisi Daniel Dhakidae Tutup Usia

Daniel yang dikenal luas dengan studi media dan demokrasinya ini lahir di Toto-Wolowae, Ngada, Flores pada 22 Agustus 1945.

Semasa muda, Daniel sempat bejalar filsafat di Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret, Flores dan Seminari Tinggi St Paulus, Ledalero, Flores selama dua setengah tahun.

Namun, pendidikan tersebut tidak sampai ditamatkannya.

Daniel lantas masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada dengan mengambil spesialisasi ilmu Administrasi Negara dan tamat pada 1975.

Karier profesionalnya kemudian dimulai saat bekerja sebagai redaktur majalah Prisma milik Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pada 1976.

Setelah itu, dia menjadi Ketua Dewan Redaksi pada 1979-1984 dan menjadi Wakil Direktur LP3ES pada 1982-1984.

Baca juga: Daniel Dhakidae Tutup Usia, Kehilangan Besar untuk Studi Media dan Demokrasi

Dilansir dari situs Prisma, pada 1984, Daniel meneruskan studi di Cornell University pada Department of Goverment, Ilmu Politik, Ithaca, New York dengan mengambil spesisalisasi di bidang Comparative Politics, Ilmu Perbandingan Politik, sebagai major, dan mengambil Pilitical Thought (Filsafat Politik) dan Southeast Asian Studies sebagai minor.

Dia meraih gelar Master of Arts di bidang Ilmu Politik pada 1987.

Setelah itu, gelar Ph.D dalam ilmu politik diraih Daniel Dhakidae pada 1991.

Saat itu, Daniel menulis disertasi berjudul "The State, the Rise of Capital, and the Fall of Political Journalism, Political Economy of Indonesian News Industry".

Disertasi tersebut mendapat penghargaan The Lauriston Sharp Prize pada tahun yang sama, karena dinilai telah memberikan sumbangan luar biasa bagi perkembangan ilmu.

Setelah lulus dari Cornell University, Daniel bergabung dengan Kompas pada 1991 dan menjadi Kepala Litbang Kompas sejak tahun 1994.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com