Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas: Negara Tak Ingin Atlet Sengsara di Hari Tua

Kompas.com - 30/03/2021, 23:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah tidak ingin lagi melihat peristiwa atlet yang hidupnya sengsara di masa tua.

Menurutnya, negara harus konsisten memberikan jaminan bagi para atlet.

"Yang paling penting adalah konsistensi negara. Pertama, mereka (atlet) tentu ingin mendapatkan jaminan di hari tua. Agar mendapatkan penghargaan dari negara," ujar Suharso dalam konferensi pers virtual seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri pada Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Kurniawan DY: Kesejahteraan Atlet Perlu Diperhatikan

"Olahragawan yang sudah mempersembahkan (medali) emas-emas itu, lalu di masa tua tidak bisa mempertahankan kehidupannya. Kita ingin hindari itu supaya tak terjadi lagi peristiwa yang mengenaskan," tegasnya.

Dia menyebut, sangat disayangkan apabila kondisi itu menimpa para atlet berbakat Indonesia. Sehingga dia menekankan bahwa manajemen talenta nasional penting untuk dibentuk.

Selain berfungsi sebagai tempat mengasah bakat para atlet, manajemen tersebut bisa memberikan intervensi bagi pengembangan diri mereka hingga ke masa tuanya.

Diberitakan sebelumnya, Suharso mengatakan, Presiden Joko Widodo ingin merealisasikan salah satu janji kampanyenya, yakni membangun desain besar manajemen talenta nasional.

"Tadi kami baru saja melakukan ratas terkait dengan manajemen talenta nasional. Ini adalah salah satu yg ingin dihadirkan oleh Presiden. Sesuai dengan janji beliau di masa kampanye," ujar Suharso.

"Dan kami sedang menyusun sebuah grand design untuk memastikan manajemen ini bisa terbentuk dan bidang-bidang yang telah kita tetapkan untuk jadi ruang lingkup manajemen talenta nasional," lanjutnya.

Suharso menyebut setidaknya akan ada bidang yang menjadi fokus pengembangan manajemen talenta nasional. 

Salah satunya, yakni bidang olahraga. Suharso mengungkapkan, pemerintah ingin ada lebih banyak talenta-talenta olahraga seperti pelari Lalu Muhammad Zohri.

Talenta-talenta berbakat itu akan diajak mengejar prestasi di 14 cabang olahraga.

Baca juga: Menpora Godog Terbentuknya UU Kesejahteraan Atlet

"Yang mana kita pernah berprestasi misal di bulutangkis panahan, yang pernah pemperoleh medali juga tentu di atletik, dayung, juga mejadi kekuatan kita. Juga renang, senam, Tae Kwon Do dan beberapa lain yang jumlahnya 14," tuturnya.

Khusus untuk bidang olahraga ini, Suharso juga menekankan pentingnya menjaring bakat-bakat baru.

Langkah tersebut bisa dilakukan dengan memperbanyak kompetisi serta mendatangi pusat-pusat latihan untuk mencari bibit-bivit atlet dengan kemampuan yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com