Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Harap Kerja Sama Ekonomi hingga Lingkungan Indonesia dan Norwegia Meningkat

Kompas.com - 19/02/2021, 17:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani berharap ada peningkatan kerja sama ekonomi dan lingkungan antara Indonesia dan Norwegia. Hal tersebut disampaikannya saat bertemu secara virtual dengan Ketua Parlemen Norwegia Tone Wilhemsen Troen, Jumat (19/2/2021).

Puan menuturkan, dalam bidang perdagangan perlu terus ditingkatkan arus perdagangan kedua negara. Ia juga menyampaikan adanya peluang kerja sama terkait sovereign wealth fund (SWF) karena Indonesia baru saja membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

"Kiranya dapat dijajaki kemitraan lebih erat antara SWF Norwegia dan LPI di masa depan," kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat.

"Saya mengharapkan dukungan Storting bagi peningkatan hubungan Indonesia dan Norwegia di masa mendatang," sambungnya.

Lebih lanjut, dalam pertemuan itu Puan mengatakan, hubungan bilateral Indonesia-Norwegia telah berkembang dinamis sejak 71 tahun lalu.

Baca juga: Puan Harap Imlek Jadi Momentum Pemulihan Indonesia di Tengah Pandemi

Kedua negara, kata dia, memiliki kesamaan sebagai negara demokrasi, menjunjung rule of law, menghargai hak asasi manusia (HAM), termasuk dalam hal berkomitmen tinggi untuk perlindungan lingkungan hidup.

"Kerja sama bilateral utama kedua negara adalah terkait REDD+ untuk mengatasi deforestasi dalam konteks perubahan iklim. Ini dapat menjadi contoh bagi keberhasilan kerja sama bilateral dalam mengatasi permasalahan global,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengeklaim bahwa hasil kerja sama REDD+, Indonesia berhasil melakukan penurunan emisi sebesar 11,2 juta ton pada 2017.

Selain itu, Puan mengklaim, Indonesia berkomitmen menjaga kelangsungan sumber daya alam seperti hutan hujan tropis dan produksi kelapa sawit dengan memperhatikan aspek perlindungan lingkungan.

"Komitmen Indonesia ini merupakan bentuk kontribusi bagi upaya mengurangi emisi karbon yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com