Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Maaher At-Thuwailibi Meninggal karena Sakit

Kompas.com - 18/02/2021, 17:07 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas HAM mengungkapkan, Soni Eranata atau Maaher At-Thuwailibi meninggal di Rutan Bareskrim Polri karena sakit.

Hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh Komnas HAM setelah meminta keterangan polisi dan tim kedokteran RS Polri pada Kamis (18/2/2021), serta dari pihak keluarga. Komnas HAM menyebut tidak ada perbedaan keterangan dari ketiga pihak tersebut.

"Memang meninggal karena sakit, jadi bukan, kalau di sosmed ada tindakan yang lain, enggak ada," ungkap Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam dalam konferensi pers daring, Kamis.

Komnas HAM disebut mendapat keterangan yang lengkap, termasuk penyakit yang diderita oleh Maaher.

Baca juga: Novel Baswedan Dilaporkan ke Dewas KPK Terkait Twit soal Maaher At-Thuwailibi

Namun, atas nama hak asasi manusia, Komnas HAM tidak dapat membeberkan informasi menyangkut kondisi badan karena merupakan hak pemilik tubuh dan keluarga.

Dari pihak kepolisian, Komnas HAM mendapat penjelasan sejak awal penangkapan Maaher, ketika almarhum sakit, proses perawatan, hingga sejumlah permohonan dalam proses hukum seperti penangguhan penahanan.

Selain memberikan keterangan, Anam menuturkan, polisi juga menunjukkan bukti rekam medis, serta metode dan proses medis Maaher.

Menurutnya, Maaher tidak hanya mendapatkan penanganan medis dari dokter di RS Polri, tetapi juga dimintakan second opinion kepada lembaga medis yang kredibel dan dipilih berdasarkan musyawarah pihak keluarga dan polisi.

Dari keterangan keluarga, polisi, dan dokter, Komnas HAM mengungkapkan, Maaher dirawat dengan baik.

"Bahkan beberapa kali ada treatment khusus, itu kelonggaran, kapanpun bisa mengunjungi, melihat, bahkan beberapa titik juga tidak hanya keluarga tapi juga komunitasnya disuruh melihat langsung dan lain sebagainya, termasuk juga teman-teman yang mendampingi secara hukum itu bisa melihat proses perawatan sakitnya," ujar dia.

Diketahui, Maaher meninggal dunia pada Senin (8/2/2021) malam di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Meski meninggal di Rutan Bareskrim Polri, saat itu Maaher yang terjerat kasus dugaan ujaran kebencian berdasarkan SARA berstatus sebagai tahanan jaksa.

Baca juga: Besok, Komnas HAM Gali Keterangan Kepolisian terkait Tewasnya Maaher At-Thuwailibi

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Maaher sudah sempat dirawat di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur beberapa waktu lalu dan setelahnya dibawa kembali ke rutan.

Setelah itu, Maaher kembali mengeluh sakit dan sebelum sempat dirawat di rumah sakit ia meninggal dunia.

Namun, Polri enggan membeberkan penyakit yang diderita Maaher karena sensitif sehingga dikhawatirkan dapat mencoreng nama baik keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com