Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Dharmais: Jumlah Anak Penderita Kanker Terinfeksi Covid-19 Meningkat

Kompas.com - 15/02/2021, 15:35 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Bidang Medis RS Kanker Dharmais Haridini Intan mengatakan, jumlah anak penderita kanker yang juga tertular virus Covid-19 di tahun 2021 cenderung alami peningkatan.

Intan menjelaskan, Maret hingga Desember 2020, Dharmais hanya menemukan kasus 6 anak penderita kanker yang terinfeksi virus corona.

Namun di 2021 ini, sudah ditemukan 4 anak pasien kanker yang juga terinfeksi Covid-19.

“Artinya (peningkatan) lebih banyak kan, sebelumnya dari selama 8 bulan hanya ada 4 pasien, sekarang baru kurang lebih 2 bulan sudah ditemukan 4 pasien,” tutur Intan pada studi virtual yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (15/2/2021).

Baca juga: Melihat Rumah Singgah Anak Penderita Kanker di Aceh, Saat Pasien Layaknya Keluarga

Saat ini, menurut Intan, proses penanganan pasien kanker juga melalui proses screening yang ketat.

Jika proses pengobatan yang dilakukan menuntut rawat inap, berarti pasien dan keluarga atau orang tua yang akan menunggu harus melakukan rapid antigen hingga polymerase chain reaction (PCR) test.

Adapun sebagai informasi, para penderita kanker harus menunda pengobatannya jika terinfeksi virus Covid-19.

Intan menuturkan, bahwa kondisi ini cukup berbahaya untuk para penderita kanker. 

Baca juga: Tips Mendampingi Anak Penderita Kanker Selama Pandemi

Sebab, apabila terinfeksi virus Covid-19 maka pasien tersebut harus menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Ia mencontohkan pasien kanker cair (kanker darah) atau leukimia yang harus melakukan kemoterapi setiap minggu.

“Kalau ada gejala (Covid-19) pasien harus dirawat dan kemoterapi harus ditunda. Ditunda paling cepat adalah 14 hari, itu tidak menguntungkan untuk pasien-pasien leukemia karena dia setiap minggu harus terapi,” kata Intan.

“Pasien dengan tumor padat juga begitu, kita berharap tumornya tidak menyebar, karena kalau menyebar akan sulit (ditangani), lebih berat,” sambung Intan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com