Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 4 Februari: 9.502.313 Spesimen dari 6.322.350 Orang Diperiksa Terkait Covid-19

Kompas.com - 04/02/2021, 17:17 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan, sebanyak 9.502.313 spesimen dari 6.322.350 orang telah diperiksa terkait Covid-19 hingga Kamis (4/2/2021).

Selama 3-4 Februari 2021, terdapat 68.744 spesimen yang diperiksa. Adapun jumlah spesimen tersebut diambil dari 42.168 orang.

Informasi tersebut berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 yang dibagikan kepada wartawan pada Kamis sore.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 231, Pasien Covid-19 Meninggal Capai 31.001 Orang

Adapun spesimen dari seseorang dapat diambil lebih dari satu kali.

Pemeriksaan terhadap spesimen dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

Dari pemeriksaan spesimen selama 3-4 Februari 2021, diketahui terdapat 11.434 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan begitu, Indonesia memiliki 1.123.105 kasus positif sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020 hingga Kamis hari ini.

Dari total kasus positif, sebanyak 81,7 persen di antaranya atau sejumlah 917.306 orang telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: UPDATE 4 Februari: Ada 74.260 Kasus Suspek Covid-19 di Indonesia

Dalam 24 jam terakhir, jumlah pasien sembuh bertambah 11.641 orang.

Sayangnya, jumlah pasien meninggal juga bertambah sebanyak 231 orang dibanding data pada Rabu (3/2/2021).

Selama 11 bulan pandemi melanda, total pasien meninggal di Tanah Air menjadi 31.001 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com