Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Vaksinasi Covid-19 Akan Kurangi Angka Gugurnya Dokter dan Nakes

Kompas.com - 13/01/2021, 09:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menyebut vaksinasi Covid-19 akan membentuk herd immunity atau kekebalan komunal.

Hal ini akan menghindarkan dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 dari penularan virus corona.

"Kalau kekebalan tubuh terbentuk dan terhindar dari infeksi Covid-19, maka kita juga akan mengurangi angka gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang sekarang ini sudah tinggi," kata Daeng saat acara vaksinasi perdana Covid-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: IDI: Vaksinasi Covid-19 Akan Lebih Sulit Dibanding Program Imunisasi Sebelumnya

Daeng mengingatkan bahwa angka kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 di Tanah Air sudah lebih dari 500 orang.

Oleh karenanya, vaksinasi menjadi penting untuk mencegah bertambahnya angka kematian ini.

Daeng mengatakan, sesuai dengan penilaian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin Covid-19 Sinovac sudah dinyatakan aman, berkhasiat dan efektif.

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengumumkan bahwa vaksin ini suci dan halal digunakan.

Baca juga: MUI Terbitkan Fatwa, 3 Vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Biofarma Halal

"Tujuannya satu, untuk cepat terbentuknya kekebalan pada tubuh kita semua, supaya dengan tubuh kita kebal memiliki antibodi, maka tubuh kita akan bisa tercegah dari terinfeksi Covid-19," kata Daeng.

"Jadi, sekali lagi, mari kita bismilah kita laksanakan vaksinasi ini agar persoalan Covid-19 bisa kita diselesaikan dengan baik," tuturnya.

Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 perdana di Indonesia akan digelar pada Rabu (13/1/2021) pagi ini.

Sebagaimana janji yang telah disampaikan jauh-jauh hari sebelumnya, Presiden Joko Widodo bakal jadi orang pertama di Tanah Air yang divaksin.

"(Vaksinasi Presiden) jam 9-10," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Masuk Daftar Vaksinasi Perdana Covid-19, Menkes Budi Gunadi: Saya Siap

Heru menerangkan bahwa Jokowi akan disuntik di Istana Presiden, Jakarta.

Proses penyuntikkan akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden sehingga dapat disaksikan masyarakat luas.

Istana pun telah menunjuk dokter kepresidenan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menyuntikkan vaksin ke Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com