Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDR Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, Panglima TNI Sebut Operasi Belum Selesai

Kompas.com - 12/01/2021, 21:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan, proses evakuasi belum berakhir sekalipun flight data recorder (FDR) kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah ditemukan pada Selasa (12/1/2021), sekitar pukul 16.40 WIB.

"Operasi belum selesai," kata Panglima TNI dalam konferensi pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021) petang.

Panglima TNI menegaskan, tim gabungan masih mempunyai tugas untuk melakukan proses evakuasi lanjutan, baik evakuasi korban maupun penangkatan potongan tubuh pesawat.

Baca juga: Panglima TNI Sebut Kotak Hitam yang Ditemukan FDR, CVR Masih Dicari

Eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini mengatakan, evakuasi potongan tubuh pesawat bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Sehingga apa yang ada di titik ditemukannya pesawat SJ 182 akan terus kita lakukan evakuasi korban dan potongan pesawat," kata Panglima TNI.

Diketahui, kotak hitam terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau yang dikenal perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan.

Temuan CVR pun diharapkan segera teralisasi. Mengingat, dua perangkat dari kotak hitam ini sangat krusial untuk menjadi bahan identifikasi pihak terkait guna mengetahui penyebab jatuhnya Sriwijaya Air.

Baca juga: Kronologi Penemuan FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182...

Adapun FDR kotak hitam Sriwijaya Air semula ditemukan tim penyelam sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (12/1/2021). Namun, temuan awal ini ternyata hanya bagian pecahan FDR.

Petugas gabungan lalu melanjutkan kembali misi pencarian. Tepat sekitar pukul 16.40 WIB, petugas berhasil menemukan dan mengangkat FDR ke daratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com