Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koordinator RSD Covid-19: Penerimaan Pasien OTG di Wisma Atlet Akan Bergiliran

Kompas.com - 23/12/2020, 16:14 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono memaparkan kondisi terbaru Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Ia mengatakan, dari tiga tower yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan sedang, hanya satu tower yang digunakan untuk merawat orang tanpa gejala (OTG).

Sehingga, ketika ada pasien OTG baru, belum tentu bisa langsung masuk ke Wisma Atlet.

Sebab, dilakukan kebijakan giliran untuk menerima pasien OTG antara Wisma Atlet, tower 8 di Pademangan dan fasilitas kesehatan lain untuk OTG di Jakarta.

“Kita bergantian dengan Tower 8 yang di Pademangan, di sana kalau sudah meningkat di-stop, Kemudian kami mengisi lagi di Wisma Atlet, ketika di tower 5 meningkat kita stop, masuk ke Tower 8, atau ke tempat-tempat isolasi yang di Jakarta” kata Tugas dalam diskusi di Graha BNPB, (23/12/2020).

“Jadi ini adalah suatu koordinasi yang saya kira sampai saat ini sangat bagus, artinya bukan betul-betul tidak terima sama sekali, tapi ini hanya bergiliran kira-kira begitu,” ucap Tugas.

Baca juga: Berkurang 139, Pasien di RSD Wisma Atlet Kini 4.296 Orang

Tugas mengatakan, saat ini tower 5 yang diisi oleh pasien tanpa gejala huniannya sudah mencapai 69,87 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur yang tersedia kurang lebih sekitar 400 bed.

“Jadi ini masih ada 400 bed lebih lah kita kira-kira yang bisa menampung, dan ini kita terus pantau dengan tower 8 sehingga tower OTG ini betul-betul optimal untuk berikan layanan pada pasien,” kata Tugas.

Ia menuturkan, dengan melakukan langkah bergilir untuk menampung pasien-pasien OTG, penanganan Covid-19 diharapkan dapat berjalan dengan baik.

Hal ini, kata dia, dilakukan untuk memberikan sesuatu kenyamanan dan perhatian kepada para perawat, para dokter, dan tenaga yang lain supaya  betul-betul dalam kondisi yang selalu fresh.

“Karena dengan meningkatnya katakanlah sampai di atas 80 persen (pasien Covid-19) pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi, kelelahan, dan stress yang lebih tinggi,” ucap Tugas.

Baca juga: Hampir Penuh, RSD Wisma Atlet Kemayoran Tak Lagi Terima OTG Covid-19

Lebih Jauh, ia mengatakan, dalam rapat koordinasi terakhir telah ditentukan bahwa nantinya pasien tanpa gejala tidak akan lagi dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, melainkan akan dirawat di tower 8 dan 9 di Pademangan.

Sedangkan, pasien yang bergejala difokuskan di rumah sakit darurat Covid-19 di Tower 4 5, 6 dan 7 di Kemayoran.

“Sehingga nanti kita harapkan itu akan terfokus untuk yang bergejala ataupun tanpa gejala betul-betul fokus dalam suatu pelayanan yang kita berikan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com