Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Minta Pelaku Pengeroyokan Lurah Cipete Utara Ditindak Tegas

Kompas.com - 15/12/2020, 18:30 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta aparat hukum menindak tegas pelaku pengeroyokan Lurah Cipete Utara, Nurcahya, di kawasan Jakarta Selatan pada 22 November lalu.

Menurut Wiku, peristiwa ini tak semestinya terjadi. Sebab, kala itu Nurcahya tengah bertugas melakukan razia protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Mereka yang menghalangi pekerjaan tersebut, terlebih lagi melakukan tindakan penganiayaan, harus ditindak tegas oleh petugas yang berwenang," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12/2020).

Menurut Wiku, razia yang dilakukan lurah tersebut merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Oleh karenanya, ia tidak ingin peristiwa serupa kembali terjadi.

Baca juga: Ini Kronologi Pemukulan Lurah Cipete Utara Versi Waroeng Brothers Coffee & Resto

Wiku pun mengimbau kepada warga yang mungkin mendapati kejadian serupa untuk melapor kepada Satgas Penanganan Covid-19 daerah dan pihak berwajib.

"Kita harus sama-sama saling mengawasi pelanggaran protokol kesehatan agar memberikan efek jera pada pelaku dan kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Atas nama Satgas Penanganan Covid-19, Wiku mengucapkan terima kasih kepada Lurah Cipete Utara yang menurut dia tak kenal lelah dan takut dalam mengawasi protokol kesehatan di lingkungan sekitar.

Wiku berharap, adanya kejadian ini tidak menciptakan preseden buruk atau ketakutan dalam melaksanakan tugas.

Baca juga: 2 Penganiaya Lurah Cipete Utara Ditangkap, Polisi: Pelaku Emosi karena Ditegur

"Sebaliknya, pimpinan daerah arah dan lingkungan dapat mengambil inspirasi serta motivasi dari keberanian lurah ini dalam melindungi warganya dari bahaya Covid-19 karena Covid-19 ini belumlah selesai," kata Wiku.

Diberitakan, pada Minggu (22/11/2020) dini hari, Nurcahya dipukul oleh tamu Waroeng Brothers Coffee & Resto di Jalan Kemang Selatan VII B, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Peristiwa tersebut terjadi saat Nurcahya bersama jajarannya memantau penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kafe itu.

Kabar terbaru menyebutkan, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan satu dari dua orang yang terlibat dalam penganiayaan Nurcahya sebagai saksi.

Sementara satu orang yang berinisial PK (22), resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

“Jadi yang satu setelah diperiksa statusnya sebagai saksi. Maksudnya dia ada di tempat, tapi tidak melakukan penganiayaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com