Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Minim Kontribusi, Presiden Diminta Bubarkan Staf Khusus Milenial

Kompas.com - 02/11/2020, 22:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Voxpol Research Center and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, keberadaan staf khusus milenial presiden sebaiknya dibubarkan bila tak memberikan kontribusi nyata.

Hal itu disampaikan Pangi menanggapi hampir setahun penunjukkan staf khusus milenial presiden.

"Kalau sudah diberikan kepercayaan namun tak ada kontribusi yang jelas dan nyata, lebih baik stafsus milenial dibubarkan saja," kata Pangi kepada Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Hampir Setahun Ditunjuk Jokowi, Stafsus Milenial Dinilai Minim Prestasi

Menurut dia, sedianya para staf khusus milenial presiden memiliki berbagai sumber daya untuk memberikan sumbangsih pada setiap kebijakan pemerintah. Kendati demikian, ia menilai, publik belum melihat hal tersebut.

Ia menambahkan, staf khusus milenial sedianya juga mengemban tanggung jawab yang besar karena mereka mewakili generasi milenial di pemerintahan. Untuk itu mereka dituntut merealisasikan harapan kaum milenial Indonesia.

Namun, Pangi menilai para staf khusus milenial tersebut hingga kini belum mampu memenuhi harapan tersebut lantaran kinerjanya dinilai tak terlihat.

Baca juga: Hampir Setahun Diangkat Jokowi, Pengamat Nilai Stafsus Milenial Minim Kontribusi

"Ekspektasi itu tidak seindah yang diharapkan, ini jelas merusak citra kaum milenial, yang ternyata setelah dikasih posisi strategis dan jabatan tidak bisa berbuat banyak, hanya menjadi beban, tidak ada bukti kerja nyatanya," lanjut dia.

Diketahui, hampir setahun lalu, Jokowi mengangkat staf khusus yang berasal dari kalangan milenial. Saat itu, ia berharap, bisa mendapat masukan-masukan segar dari para pembantu barunya ini.

Berikut nama-namanya:


1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur)

2. Adamas Belva Syah Devara (mengundurkan diri) - (Pendiri Ruang Guru)

3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke)

4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu)

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford)

6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII)

7. Andi Taufan Garuda (mengundurkan diri) - (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com