Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kematian akibat Covid-19 Naik 18 Persen di Pekan Ketiga Oktober

Kompas.com - 27/10/2020, 19:17 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, jumlah kematian akibat Covid-19 secara nasional naik hingga 18 persen dalam sepekan.

Berdasarkan data Satgas, jumlah kematian dalam waktu satu minggu pada 12-18 Oktober berjumlah 665 kasus. Jumlahnya naik pada 19-26 Oktober menjadi 785 kasus.

"Secara nasional, jumlah kematian pada pekan terakhir mengalami kenaikan 18 persen dibandingkan pekan sebelumnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Airlangga Hartarto: 2021 Pandemi Covid-19 Masih Ada

Adapun lima provinsi dengan kenaikan jumlah kematian terbesar yakni Jawa Barat naik 89 kasus, Sumatera Barat naik 22 kasus, Jawa Tengah naik 16 kasus, Kepulauan Riau naik 10 kasus, dan Nusa Tenggara Barat naik tujuh kasus.

Wiku menyebut Provinsi Jawa Tengah perlu menjadi perhatian karena telah dua pekan berturut-turut berada di kategori 5 daerah dengan kenaikan kematian terbanyak.

"Untuk Jawa Tengah masih bertahan pada penambahan kematian tertinggi seperti pekan sebelumnya," ujar Wiku.

Sementara Provinsi Banten, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara yang sebelumnya berada pada kategori 5 daerah dengan kenaikan tertinggi, berhasil menekan angka kematiannya pada pekan ini.

Jika dilihat berdasarkan persentase, Provinsi Jawa Timur berada di posisi pertama dengan kasus kematian tertinggi.

Persentasenya sebesar 7,24 persen, lalu disusul NTB 5,64 persen, Sumatera Selatan 5,47 persen, Jawa Tengah 5,44 persen, dan Bengkulu 5,02 persen.

"Perlu perhatian khusus pada beberapa provinsi yang berada di lima besar angka kematian," ujar Wiku.

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga menurun hingga 6,4 persen dalam sepekan terakhir.

Jumlah kesembuhan pada pekan sebelumnya sebanyak 30.360 orang, kemudian turun menjadi 28.430 orang.

"Ini bukan kabar baik, seharusnya jumlah kesembuhan harus terus kita jaga agar terus bertambah," ucapnya.

Adapun kasus positif covid-19 secara mingguan turun hingga 4,5 persen dibanding pekan sebelumnya. Jumlah kasus positif pada pekan lalu sebesar 28.539 kasus, kemudian turun pada pekan ini menjadi 27.524 kasus.

"Ini adalah perkembangan ke arah yang lebih baik," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Gandeng 3 Perusahaan Swasta untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Sementara itu, pada Selasa (27/10/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 masih bertambah 3.520 kasus baru.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 396.454 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Dari jumlah itu, 322.248 orang dinyatakan sembuh, sementara 13.512 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com