Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hingga Oktober 2020, Realisasi Anggaran BP3S Capai 61,47 Persen

Kompas.com - 24/10/2020, 13:53 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Syahabuddin mengatakan, hingga kini capaian realisasi anggaran instansinya berada pada angka 61,47 persen.

“Namun, kegiatan kami yang sedang berjalan masih banyak,” Kata Syahabuddin, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Hal tersebut dikatakan Syahabuddin saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Unit Kerja Eselon (UKE) I Kementerian Sosial (Kemensos) yang membahas hal-hal strategis pada masing-masing UKE I di Bandung, Jumat (23/10/2020).

Kepala BP3S Syahabudin (kiri) dan Harapan Lumban Gaol (kanan).DOK. Humas BP3S Kepala BP3S Syahabudin (kiri) dan Harapan Lumban Gaol (kanan).
Pada kesempatan tersebut, Syahabuddin didampingi sekretaris dan pejabat Eselon II, baik dari pusat maupun daerah. Pejabat Eselon II yang bertugas di Jakarta dapat menghadiri rapat secara langsung, sedangkan yang berasal dari daerah mengikuti rapat secara virtual.

Baca juga: Hadirkan SDM Berkualitas dan Profesional, BP3S Gelar Ukom Inpassing

Syahabuddin menambahkan, banyak hal yang perlu diperhatikan dalam postur anggaran BP3S.

“Kebijakan penyederhanaan organisasi berimplikasi pada peralihan jabatan struktural ke fungsional. BP3S harus memikirkan alokasi pendidikan dan latihan (diklat) untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang sudah beralih jabatan,” jelas Syahabuddin.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menekankan seluruh jajaran untuk menjaga dan meningkatkan realisasi anggaran. Hal tersebut penting karena sejumlah program bantuan sosial Kemensos masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Mendengar hal tersebut, Syahabuddin mengakui bahwa pelaksanaan rapim sangat penting.

Baca juga: Sekretaris BP3S: Agen Perubahan adalah Kunci Reformasi Birokrasi

“Rapim sangat diperlukan untuk mengevaluasi apa yang sudah kami kerjakan. Ini juga menjadikan kami lebih bersinergi dengan UKE I lainnya,” tutur Syahabuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com