Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Aneh kalau Ada yang Pertanyakan Kemampuan Bangsa Kita

Kompas.com - 15/10/2020, 05:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, kemampuan perusahaan pelat merah, PT Bio Farma, dalam memproduksi vaksin Covid-19 tak perlu diragukan.

Hal itu, kata Erick, terbukti dari pengakuan lembaga internasional, seperti Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) terhadap kemampuan PT Bio Farma dalam memproduksi vaksin.

"Tentu ini membuktikan bahwa kalau kita mempertanyakan kemampuan bangsa kita dan kualitas bangsa kita adalah sesuatu yang aneh," kata Erick dalam konferensi pers virtual di sela kunjungan kerjanya ke London, Inggris, Rabu (13/10/2020).

Baca juga: Bio Farma: Harga Vaksin Covid-19 Sinovac Sekitar Rp 200.000 Per Dosis

"Kenapa? Di sini terjawab bahwa kita mempunyai yang kualitas dunia, yaitu Bio Farma kita mempunyai medical research yang juga dipercayakan kualitas dan kapabilitas produksi kita," lanjut dia.

Erick menambahkan, ke depannya Bio Farma akan menjadi mitra strategis para perusahaan farmasi dunia dalam memproduksi vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, lanjut Erick, Bio Farma harus segera bersiap untuk memulai produksi vaksin Covid-19 secara besar-besaran dan menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi global.

Dalam memproduksi vaksin, nantinya Bio Farma bekerja sama dengan AstraZeneca lantaran Indonesia telah menjalin kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 dengan perusahaan farmasi asal Inggris itu.

"Kerja sama ke depan dengan AstraZeneca adalah sesuatu yang kita harapkan terjadi untuk Indonesia," lanjut Erick.

Baca juga: BPOM dan Bio Farma Akan Audit Vaksin Covid-19 ke Sinovac China

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Bio Farma mendapat penilaian yang baik dari peninjauan yang dilakukan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

"CEO CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligence (peninjauan) terhadap Bio Farma menunjukkan hasil yang sangat baik," kata Retno yang juga melawat ke Inggris bersama Erick.

"Oleh karena itu, CEPI siap melakukan kerja sama dengan Bio Farma. Hasil baik due diligence ini juga merupakan pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin," lanjut Retno.

Karena kualitas dan kuantitasnya sudah diakui, Retno mengatakan, Indonesia melalui Bio Farma juga akan berkontribusi dalam penyediaan akses vaksin yang setara kepada semua warga dunia.

Sebagai bentuk komitmen terhadap upaya menjamin akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau, Indonesia telah menyampaikan keinginannya untuk menjadi bagian dari CEPI Investors Council.

"Besaran kontribusi Indonesia terhadap CEPI akan dibahas lebih lanjut," lanjut Retno.

Sebelumnya, CEPI melakukan peninjauan terhadap kapabilitas dan kapasitas Bio Farma dalam memproduksi vaksin Covid-19.

Baca juga: Menlu Sebut Kualitas Produksi Vaksin Bio Farma Diakui secara Internasional

Dalam peninjauan tersebut, CEPI memeriksa kualitas dan sistem produksi vaksin Bio Farma, sistem analisis laboratorium, hingga sistem teknologi informasi di Bio Farma dalam produksi vaksin.

Pemerintah pun berencana mendatangkan ahli dari Eropa untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin perusahaan medis pelat merah, Bio Farma, yang tadinya 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis dalam setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com