Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Bukti Penularan Covid-19 dari Ibu Hamil pada Bayi yang Dikandungnya

Kompas.com - 14/10/2020, 16:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kathleen Juanita Gunawan mengatakan, sampai saat ini belum ada bukti bahwa penularan Covid-19 terjadi dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya.

Kabar mengenai adanya bayi yang baru dilahirkan langsung terkena Covid-19, hingga saat ini masih terus diteliti.

"Sampai saat ini masih terus diteliti, belum terbukti ada terjadi penularan selama proses kehamilan maupun persalinan," ujar Kathleen dalam talkshow BNPB, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: 4.127 Kasus Baru Covid-19 di 33 Provinsi, DKI Jakarta Tertinggi dengan 1.038

Kathleen mengatakan, walaupun beberapa laporan kasus menunjukkan adanya bayi terpapar Covid-19 dalam kandungan tetapi penelitian masih terus dilakukan.

Bahkan, kata dia, belum bisa dinyatakan bahwa bayi tersebut langsung terpapar saat lahir sehingga langsung dipisahkan.

"Tapi sampai sekarang masih terus diteliti dan belum bisa dinyatakan bahwa pasti dia langsung kena sehingga begitu lahir langsung dipisahkan," kata Kathleen.

Hal senada disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Charles.

Ia mengatakan, penelitian-penelitian saat ini belum menunjukkan adanya virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19 pada plasenta menular melalui kehamilan.

"Penelitian yang ada saat ini belum menunjukkan ditemukan virus Covid-19 pada plasenta jadi ditularkan melalui kehamilan belum ada cukup bukti," kata dia.

Baca juga: Satgas: Data Kasus Aktif Covid-19 Bergerak Dinamis

Kendati demikian, bagi ibu hamil yang terpapar Covid-19, kata dia, harus melahirkan di tempat persalinan yang memiliki tekanan negatif dan para petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3.

Saat sang ibu positif Covid-19, kata dia, WHO tidak melarang yang bersangkutan menyusui anaknya secara lekat untuk pertama kali.

Asalkan, kata dia, ibu tersebut harus mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara untuk ruangan yang digunakan, kata dia, bisa menggunakan ruang perawatan gabung atau terpisah.

Baca juga: Dokter Kandungan: Tak Ada Rekomendasi Persalinan Aman Cegah Penularan Covid-19

Bahkan jika memungkinkan, ruangannya menggunakan ruang rawat gabung dengan pemakaian inkubator atau rawat gabung dengan menjaga jarak.

"Ini tergantung fasilitas rumah sakit," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com