Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peran serta Masyarakat Diutamakan untuk Tekan Jumlah Kasus Covid-19

Kompas.com - 08/10/2020, 19:33 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengingatkan penambahan jumlah kasus Virus Corona di Indonesia harus terus diwaspadai.

Untuk itu, pemerintah menghimbau masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan dan seminimal mungkin hindari aktivitas di luar rumah. Dalam hal ini peran serta masyarakat yang diutamakan.

''Bagian terdepan dalam penanganan Covid-19 adalah kita, kita pasti bisa,” kata Achmad, seperti dimuat kemkes.go.id, Kamis, (8/10/2020).

Melansir Kompas.com, Kamis (8/10/2020), hingga hari ini masih ada penambahan kasus Covid-19 dalam jumlah tinggi, di atas 4.000 orang.

Dari penambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 320.564 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Walkot Sebut Satu Hotel di Bekasi Sudah Disetujui BNPB Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 3.769 sehingga total ada 244.060 pasien.

Akan tetapi, masih ada kabar duka karena adanya penambahan pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 108 orang, terhitung pada periode 7 - 8 Oktober 2020.

Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 11.580 orang.

Berdasarkan data tersebut, maka jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanah Air mencapai 64.924 orang. Selain kasus positif, data dari pemerintah turut menyebutkan sebanyak 144.072 orang saat ini berstatus suspek.

Cuci tangan pakai sabun efektif cegah penularan Covid-19

Virus Covid-19 bisa berada di mana saja, menempel di benda-benda yang ada di sekitar kita. Adapun cara paling efektif untuk mencegah penularan virus tersebut adalah dengan sering mencuci tangan pakai sabun.

''Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ini penting dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus yang mencemari tangan kita,'' ujar Achmad.

Achmad menyatakan, penularan virus Covid-19 tidak langsung adalah yang paling banyak terjadi.

Baca juga: BNPB: September, Kualitas Udara di DKI Lebih Baik Salah Satunya karena Pandemi

Penularan itu, lanjut Achamd, terjadi melalui benda di sekitar kita yang tercemar virus Covid-19. Ketika benda kita sentuh, kemudian tangan menyentuh mulut, hidung, dan mata, maka penularan itu sangat efektif.

''Inilah cara yang paling banyak terjadi, penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,'' tegas Achmad.

Achmad menambahkan, seseorang yang membawa virus dalam tubuhnya dan tidak memakai masker berperan aktif sebagai penyebar virus tertinggi. Hal ini pun sudah dikonfirmasi oleh beberapa pengamat.

Baca juga: DPR Bahas RUU Penanggulangan Bencana, Minta Masukan Eks Kepala BNPB

Adapun, orang di sekitarnya memiliki risiko tertular sampai 75 persen, karena dari percikan ludah dapat mengenai banyak benda.

''Inilah gunanya mencuci tangan. Penting, karena kita tidak pernah tahu siapa yang terkena virus corona,'' imbuhnya.

Menurut Achmad, droplet (partikel air kecil) secara langsung memang masih bisa dihindarkan.

“Tapi itu bukan satu-satunya cara untuk melindungi diri dari Covid-19. Maka dari itu, harus tetap diikuti dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com