Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Tersisa 3.750 Tempat Tidur Isolasi Pasien Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 28/09/2020, 19:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan tersisa 3.750 tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Jakarta dan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Hal itu disampaikan Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (28/9/2020).

"Total untuk tempat tidur ruang isolasi di DKI baik yang berasal dari RS rujukan Covid termasuk Wisma Atlet, semuanya 3.546 bed. Kita masih tersedia 3.546 bed di luar hotel yang sekarang dalam proses (untuk isolasi mandiri) di DKI," kata Doni.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan untuk Isolasi Pasien Covid-19

"Dan sisanya (di ICU) menjadi 204 bed," lanjut mantan Komanda Paspamres tersebut.

Adapun rinciannya, di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta tersisa 1.040 tempat tidur, sementara di Wisma Atlet ada 2.506 tempat tidur yang masih kosong. Sedangkan ICU terdapat 204 tempat tidur.

Sementara itu, total jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan dan Wisma Atlet berjumlah 10.213. Dengan demikian total tempat tidur yang terpakai sebanyak 6.463.

Ia berharap tak ada lagi tambahan pasien sehingga tempat tidur yang tersisa itu tak terpakai dan tingkat okupansi rumah sakit terus menurun.

Doni menambahkan, pemerintah kini terus berupaya menambah jumlah tempat tidur untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Upaya tersebut dilakukan dengan menyewa hotel bintang dua dan tiga di Jakarta dengan menggandeng Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta beberapa grup hotel.

Baca juga: Begini Prosedur Merujuk Pasien Covid-19 ke Wisma Atlet

Penyewaan hotel bintang 2 dan 3 untuk tempat isolasi mandiri juga dilakukan di delapan provinsi lain dengan tingkat penularan dan angka kematian Covid-19 yang tinggi.

Delapan provinsi itu ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua. Kendati demikian ia berharap ruangan hotel untuk isolasi mandiri itu tak terpakai sehingga tak perlu ada lagi yang terpapar Covid-19.

"Kita harap tidak bertambah lagi saudara kita yang sakit," lanjut Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com