JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan menilai alasan Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya untuk memimpin penanganan Covid-19 di sembilan Provinsi agar lebih efektif.
Seperti diketahui, Jokowi menugaskan Luhut memimpin penanganan Covid di sembilan provinsi dengan angka penularan dan kematian yang tinggi.
Kesembilan provinsi itu ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Luhut Sebut Penanganan Pasien Covid-19 di RS Rujukan Belum Maksimal
"Presiden mungkin melihat biar saya menyusun dan mengkoordinasikan strategi dan mengkoordinasikan semua elemen di dalamnya," kata Luhut dalam tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/9/2020).
"Mungkin Presiden lihat supaya lebih cepat, lebih efektif, maka saya ditugasin," lanjut dia.
Kompas.com sudah meminta izin secara langsung kepada Najwa Shihab untuk mengutip wawancaranya dengan Luhut.
Saat ditanya mengapa bukan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang bidangnya lebih sesuai untuk memimpin penanganan Covid-19 di sembilan provinsi tersebut, Luhut menjawab bukan hanya satu sektor yang terlibat.
Ia mengatakan, penanganan Covid-19 di sembilan provinsi tersebut juga membutuhkan koordinasi dengan TNI-Polri, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19.
Karena itu, ia mengatakan, Presiden Jokowi menunjuknya untuk menyinergikan semua sektor tersebut.
Baca juga: Terawan Jarang Muncul di Publik, Luhut: Mungkin Dia Enggak Suka Bicara
"Kan ini mengoordinasikan banyak. Bukan hanya Kementerian Kesehatan. Ada dari Kodam, Polri, ada dari Satgas, ini kan bisa disatukan," lanjut Luhut.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo menugaskan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan penyebaran Covid-19 di sembilan provinsi prioritas.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengungkapkan, Luhut dipercaya oleh Jokowi karena selama ini mampu mengeksekusi tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.