JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman hingga kini masih terus mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19.
Tahap uji klinis tahap pertama diharapkan dapat dilaksanakan pada trimester kedua tahun depan.
"Diharapkan uji klinik fase 1 kan bisa dimulai di trimester kedua 2021 dan itu merupakan penyuntikan vaksin (Merah Putih) pertama ke manusia di Indonesia," kata Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio, Jumat (28/8/2020), seperti dilansir dari Antara.
Ia menambahkan, bibit vaksin buatan dalam negeri itu rencananya akan diserahkan ke PT Bio Farma, selaku industri yang masuk dalam konsorsium nasional pengembangan vaksin Merah Putih, pada Februari atau Maret 2021.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19: Vaksin Merah Putih Belum Terdaftar di WHO
"Dan nanti akan dilanjutkan dengan uji klinis," ujar Amin.
Hingga saat ini proses pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 mencapai sekitar 40-50 persen dari proses keseluruhan.
"Pengembangan vaksin Merah Putih dapat kami sampaikan sekarang kurang lebih 40-50 persen dimana kami sudah sampai di tahap menunggu ekspresi protein rekombinan dari satu sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia dan sel ragi," kata dia.
Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan, setelah vaksin Merah Putih memasuki fase uji klinis tahap pertama, vaksin akan diregistrasi dan terdaftar di Organisasi Kesehatan Dunia.
Wiku mengatakan, pengembangan vaksin buatan dalam negeri ini merupakan salah satu upaya pemerintah secara mandiri dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda
Tentunya, pengembangan ini dilakukan sambil menanti proses penyelesaian uji klinis dari kandidat vaksin lain yang telah disepakati, yakni vaksin Sinovac.
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan perkembangan terakhir dari vaksin Sinovac yang merupakan hasil kerja sama dengan China.
Pemerintah telah mengamankan sebanyak 290 juta dosis vaksin Sinovac.
"Persetujuan (penggunaan vaksin) itu kan membutuhkan proses uji klinis sampai mendapat lisensi distribusi," kata Wiku dalam konferensi pers, Jumat.
"Kemudian, vaksinasi (kepada masyarakat) bisa dilakukan jika uji klinis sudah selesai tuntas dan mendapatkan hasil yang baik," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.