Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bersepeda Bareng Kaesang dan Bagi-bagi Masker di Bogor

Kompas.com - 22/08/2020, 16:30 WIB
Icha Rastika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ditemani putra bungsunya, Kaesang Pangarep bersepeda di area Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, sekaligus membagi-bagikan masker kepada masyarakat.

Presiden Jokowi mulai mengayuh sepedanya menuju area Kebun Raya Bogor, Sabtu (22/8/2020) pukul 08.30 WIB.

Ia terlihat mengenakan jaket olahraga warna hitam, lengkap dengan masker dan helm sepeda.

Baca juga: Serangan Digital di Era Jokowi: Pelanggaran Hak Berpendapat dan Pembungkaman Kritik

Di sepanjang jalan, masyarakat yang sedang berolahraga tampak menyapa Kepala Negara. Presiden pun membalasnya dengan melambaikan tangan ke arah mereka.

Pada kesempatan tersebut, Presiden tampak sesekali berhenti untuk memberikan masker kepada masyarakat dan juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menaati protokol kesehatan Covid-19, antara lain memakai masker dan menjaga jarak.

Ada yang unik dari sepeda yang dipakai oleh Presiden Jokowi kali ini, yaitu adanya nuansa kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada bagian rangka sepeda, terdapat gambar Presiden Soekarno berikut dengan kutipan pernyataan kemerdekaan dan tulisan angka tahun kemerdekaan "1945".

Sementara itu, pada sisi lainnya, tampak gambar Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Baca juga: Tak Usung Ipar Jokowi, Nasdem Beralih ke Wabup Gunungkidul di Pilkada 2020

 

Sepeda lipat tersebut memang dirancang khusus untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI, mengenang para proklamator, sekaligus membuktikan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setelah bersepeda selama kurang lebih 40 menit di sekitar Kebun Raya Bogor, Presiden kembali ke Istana Bogor sekitar pukul 09.10 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com