Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: 75 Tahun Merdeka, Masih Ada yang Pertentangkan Agama dan Pancasila

Kompas.com - 18/08/2020, 13:57 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti masih adanya sejumlah kelompok yang terus mempertentangkan Pancasila dan agama di usia Indonesia yang saat ini sudah menginjak 75 tahun.

"Dalam usia 75 tahun kemerdekaan Indonesia, masih ada pihak yang mempertentangkan prinsip benergara kita. Agama dengan negara, agama dengan pancasila, bahkan mengatak-atik ideologi negara," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam webinar virtual, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: 75 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud Sebut Orang Miskin Semakin Sedikit

Dalam webinar bertema 'Kontekstualiasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara, Falsafah Hidup Bangsa & Ideologi Negara' itu, Megawati tak menyebut secara spesifik pihak atau kelompok yang dimaksud.

Namun ia menyesalkan sikap mempertentangkan agama dan Pancasila itu.

Padahal, menurut Megawati, Presiden pertama Soekarno merumuskan Pancasila berdasarkan kristalisasi nilai-nilai yang sudah ada di masyarakat, termasuk nilai agama.

"Bung Karno tak pernah mengklaim sebagai pencipta Pancasila. Tapi beliau menggalinya dari nilai yang sudah hidup lestari dalam kepribadian dan kebudayaan bangsa Indonesia" kata Megawati.

Baca juga: 75 Tahun Kemerdekaan RI dan Hal yang Perlu Kita Catat

"Kehidupan berketuhanan yang rukun dan damai antar sesama pemeluk agama merupakan bagian penting dari budaya bangsa Indonesia," sambung putri Soekarno ini.

Megawati juga menegaskan bahwa Pancasila sebagai buah pemikiran Bung Karno itu sudah mendapat persetujuan dari para pendiri bangsa lainnya secara aklamasi.

Oleh karena itu, Ketua Umum PDI-P tersebut berharap ke depannya tak ada lagi pihak yang mempermasalahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com