Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Harap Indonesia Terlibat Misi ke Luar Angkasa di Tahun 2045

Kompas.com - 16/08/2020, 21:05 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid berharap, Indonesia terlibat dalam perjalanan ke ruang angkasa di tahun 2045 mendatang.

Hal tersebut dikatakan Yenny dalam acara PolitikFest yang ditayangkan di akun Youtube KompasTV, Minggu (16/8/2020).

“Saya berharap tahun 2045 nanti, kita sudah terlibat dalam yang namanya space exploration atau kita sudah mengirim misi ke luar angkasa,” ujar Yenny.

Sebagai informasi, di tahun 2045, Indonesia akan berusia tepat satu abad atau 100 tahun.

Menurutnya, dengan mengungkapkan cita-cita tersebut, dapat mendorong realisasi terhadap target tersebut.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Berjaya Pada 2045, Ini Pesan Hendi Kepada Anak Muda

Selain itu, ia juga berharap agar lebih banyak orang Indonesia yang terkenal di dunia dengan inovasinya, termasuk start up asal Tanah Air.

Yenny pun menjawab dengan optimis mengenai keyakinannya akan targetnya tersebut.

Ia berpandangan, pandemi Covid-19 seperti yang terjadi sekarang maupun kondisi negara di ambang resesi merupakan bagian dari disrupsi yang selalu terjadi.

Malah menurutnya, pandemi yang terjadi membuat muncul banyak inovasi di berbagai bidang.

“Dengan corona, malah justru saya lihat umat manusia punya resiliensi yang luar biasa, akan ada banyak inovasi dalam bidang biotechnology, dalam bidang kesehatan, dan lain sebagainya,” tutur dia.

Baca juga: Dua Jurus Jokowi untuk Wujudkan Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju di 2045

Ke depannya, Yenny berpendapat, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan dasar warga Indonesia.

Maka dari itu, ia menilai diperlukan strategi agar kebutuhan dasar tersebut tetap tercukupi hingga puluhan tahun mendatang.

“Tentu kita harus membuat strategi-strategi untuk memastikan bahwa jumlah manusia Indonesia yang mungkin jumlahnya sudah jauh lebih banyak lagi, ratusan juta, ini bisa tetap tercukupi sandang, pangan, dan papannya. Ini yang paling utama,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com