JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai Universitas Terbuka merupakan pionir pembelajaran jarak jauh yang selama pandemi Covid-19 ini dilakukan pemerintah dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran.
Pembelajaran jarak jauh yang dimaksud adalah pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan mengandalkan akses internet.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran jarak jauh secara daring dilaksanakan untuk menghindari perkumpulan banyak orang di satu ruangan yang dapat berpotensi terjadi penularan Covid-19.
"Kami mengakui bahwa dalam pembelajaran secara daring, Universitas Terbuka merupakan leader di Indonesia," ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan saat wisuda Universitas Terbuka tahun akademik 2019-2020 secara daring, Selasa (21/7/2020).
"Jauh sebelum perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara daring, Universitas Terbuka sudah melakukannya," tutur dia.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Sekolah Militer Dinilai Perlu Terapkan Kurikulum Jarak Jauh
Dalam masa pandemi Covid-19, kata dia, metode pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan Universitas Terbuka sangat cocok diterapkan di semua tingkat pendidikan.
Mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Termasuk madrasah dan pondok pesantren yang pernah melaksanakannya.
Ia juga menilai, selama ini Universitas Terbuka telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Terutama dalam memberikan kesempatan bagi masyakarat untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi.
"Selain biaya yang terjangkau dan mudah diakses oleh siapapun, kualitasnya pun terjamin," kata dia.
Baca juga: Madrasah di Zona Hijau Bakal Gelar Pembelajaran Tatap Muka Mulai 13 Juli
Ma'ruf Amin pun berharap Universitas Terbuka dapat terlibat dalam upaya meningkatkan kapasitas dengan mendorong semakin banyaknya akses untuk pendidikan tinggi.
Saat ini, kata dia, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi di Indonesia masih di bawah 40 persen.
Ia pun berharap Universitas Terbuka dapat menjadi salah satu pendorong angka APK tersebut.
"Hal ini juga sesuai dengan roadmap pemerintah dalam menyediakan pendidikan tinggi dalam skala tidak terbatas dan biaya yang terjangkau bagi masyarakat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.