JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menilai, pemerintah dan pimpinan sekolah militer perlu mengambil langkah taktis menyiapkan kurikulum pembelajaran jarak jauh dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menurut dia, meluasnya penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), sehingga mengakibatkan sekolah militer itu menjadi klaster baru penularan virus corona harus mendapatkan perhatian lebih.
"Prihatin dengan adanya klaster Secapa ini. Harus menjadi evaluasi pemerintah dan pengelola Secapa," kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/7/2020).
Pembelajaran jarak jauh, imbuh dia, dapat menjadi opsi yang diambil guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Secapa AD maupun sekolah sejenis.
Baca juga: Catatan KSAD soal Klaster Covid-19 di Secapa AD dan Pusdikpom Bandung
Namun, bila hal itu tidak memungkinkan dilaksanakan, maka harus dapat dipastikan bahwa seluruh siswa, pengajar dan juga staf yang bekerja di lingkungan sekolah militer terbebas dari Covid-19.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan disediakannya peralatan swab test PCR untuk mengecek kondisi seluruh orang yang beraktivitas di dalamnya.
Pada saat yang sama, ia menambahkan, penerapan protokol kesehatan secara ketat harus diberlakukan.
"Dan satu hal lagi, jumlah orang yang beraktifitas dan tinggal di lingkungan Secapa harus memenuhi jumlahnya sesuai protokol kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, 1.280 orang di lingkungan Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 991 orang di antaranya adalah perwira siswa, 289 staf dan anggota keluarga Secapa AD.
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, penemuan kasus positif Covid-19 di lingkungan Secapa AD secara tidak sengaja.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan