Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senang Kerja Cepat dengan Erick Thohir, Menlu: Biasanya Butuh Waktu Berbulan-bulan

Kompas.com - 17/07/2020, 11:33 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku senang bisa bekerja cepat dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Kerja sama yang dimaksud yakni dalam menyusun nota kesepahaman terkait BUMN Go Global.

Retno menyebut nota kesepahaman itu bisa dibahas dan akhirnya diteken oleh dua kementerian dalam waktu satu minggu.

Baca juga: Dukung BUMN Go Global, Menlu Senang Erick Thohir Bekerja Cepat

 

"Jadi biasanya kalau kita mau tanda tangan pun perlu waktu berbulan-bulan, this time, dari sejak Pak Menteri bicara seminggu yang lalu, kita langsung tindak lanjuti dalam seminggu," kata Retno dalam jumpa pers secara daring, Jumat (17/7/2020).

"Pembahasan MoU ini supercepat," sambung dia.

Retno menambahkan, sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret lalu, kerja sama antara Kemenlu dan Kementerian BUMN memang sangat intensif. Kedua kementerian terus membahas kerja sama pengadaan alat kesehatan, seperti alat pelindung diri, jubah operasi, obat-obatan bahan baku obat, serta kerja sama pengadaan dan pengembangan vaksin.

"Di saat terjadi pandemi, kerja sama di antara dua kementerian ini justru semakin kuat, kita tidak mengenal ego sektoral," kata Retno.

Baca juga: Erick Thohir dan Menlu Retno Mau Bawa BUMN Go Global

 

Selanjutnya, menurut Retno, BUMN akan mulai kerja sama dengan negara lain di sektor energi. Retno berharap dengan nota kesepahaman ini, maka BUMN bisa memiliki landasan kuat saat memasarkan produknya ke pasar internasional.

"Dari sini kita sadar sinergi ini harus terus diperkuat dan diteruskan. Dan, sekali lagi kita harus menghilangkan sekat-sekat, jalur-jalur birokrasi juga harus dipersingkat, dan kalau perlu dihilangkan yang tidak perlu. Dihilangkan semuanya agar gerakan kita akan lebih cepat," kata Retno.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia secara diplomatik tidak hanya akan fokus di politik, tetapi juga mengembangkan dunia usaha, termasuk lingkup BUMN.

Ia ingin agar upaya BUMN Go Global segera terealisasi sehingga harus dikerjakan secara cepat.

"Memang pada kurun waktu yang cukup dekat saya dengan Ibu Menlu ingin segera terealisasi hal-hal yang kita sepakati dan insya Allah ini manfaatnya untuk kita semua, manfaat buat Indonesia," kata Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com