Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Kebiasaan Baru, Pariwisata Banyuwangi Mulai Dibuka

Kompas.com - 05/07/2020, 13:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Destinasi wisata alam di Banyuwangi, Jawa Timur mulai dibuka setelah sempat ditutup akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam diskusi virtual yang digelar BNPB, Minggu (5/7/2020).

"Ini sudah mulai dibuka di Banyuwangi. Kita sudah sampaikan, hanya destinasi tertentu saja, sangat terbatas yang kami buka, termasuk hotel-hotel," ujar Anas.

Baca juga: 300 Warung Rakyat di Banyuwangi Dapat Sertifikat Kesehatan, Wisata Kuliner Lebih Tenang

Sebelum membuka sektor pariwisata, sejumlah sektor lain juga sudah lebih dulu menjalani simulasi aktivitas. Misalnya, sektor pelayanan publik hingga tempat ibadah.

Di sisi lain, Anas mengakui bahwa pandemi telah membuat perekonomian dari sektor pariwisata rontok.

Sejalan dengan itu, setelah destinasi wisata sudah kembali, maka terjadi perubahan kebiaasan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.

Salah satu contoh dari implementasi protokol kesehatan itu adalah keutamaan kesehatan bagi pengunjung.

"Kalau dulu yang dijual adalah harga, sekarang tidak bisa hanya harga. Tapi nomor satu adalah kesehatan. Dengan demikian, protokol kesehatan menjadi pilihan," tegas Anas.

Baca juga: Doni Munardo Nilai Banyuwangi Siap Jalankan Sektor Wisata di Tengah Pandemi

Anas mengatakan, dalam simulasi di sektor pariwisata, pihaknya juga telah mengeluarkan kebijakan dengan pemberlakuan sertifikasi bagi hotel dan restoran.

Hal itu dilakukan untuk menjamin bahwa lokasi yang akan dikunjungi pengunjung sudah berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemerintah setempat.

"Sehingga para traveler bisa melihat hotel dan restoran mana yang sudah kami sertifikasi dan tentunya sesuai SOP. Tapi sertifikasi tidak selamanya, bisa saja satu minggu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com