Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 17:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat sebaiknya menunda aktivitas yang tidak produktif di luar rumah.

Menurutnya, masa normal baru (new normal) harus diisi kegiatan yang produktif dan aman dari Covid-19.

"Saat ini kita sudah waktunya kembali beraktivitas. Tapi orientasi aktivitas kita adalah aktivitas yang produktif," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (3/7/2020).

"Karenanya kami harap apabila aktivitas itu tidak terkait dengan produktivitas kita, sebaiknya ditunda," lanjutnya menegaskan.

Baca juga: Pemerintah Imbau Masyarakat yang Produktif di Luar Rumah Tak Tertular Covid-19, Ini Alasannya

Sebab, kata Yuri, kita semua tidak pernah tahu bahwa di luar rumah ada individu yang positif Covid-19 tetapi tanpa gejala (OTG).

Para OTG inilah yang menyebabkan rantai penularan Covid-19 masih terjadi.

Sehingga, masyarakat sebaiknya menghindari kegiatan berkerumun atau berkumpul bersama di luar rumah.

Kemudian, saat menjalankan kegiatan produktif di luar rumah pun harus terus mematuhi protokol kesehatan yang ada.

"Wajib pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Ini bagian terpenting. Kita tetap produktif tapi harus aman," tambah Yuri.

Baca juga: Pemerintah Ingatkan, Aktivitas di Luar Rumah Hanya untuk Kepentingan Produktivitas

Sebelumnya, Yurianto mengungkapkan masih ada penambahan 1.031 kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Jumat (3/7/2020)..

Sehingga secara akumulatif ada 60.695 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Yuri juga mengungkapkan ada penambahan 901 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, akumulasi pasien sembuh ada 27.568 orang.

Kemudian, Yuri menyatakan kabar duka dengan menyatakan masih adanya penambahan 49 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Sehingga jumlah pasien meninggal dunia menjadi 3.036 orang," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com