Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Nyamuk DBD Menggigit pada Pagi dan Sore Hari

Kompas.com - 22/06/2020, 16:34 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menggigit atau menghisap darah manusia di pagi dan sore hari.

Hal itu disampaikan ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Mulya Rahma Karyanti dalam siaran langsung di akun Youtube BNPB, Senin (22/6/2020).

“Dia (nyamuk Aedes aegypti) senengnya gigit pagi hari, antara jam 10-12, di masa-masa anak lagi sekolah, kadang-kadang kenanya di situ, sama sebelum Maghrib jam 4-5 sore,” ujar Mulya.

Ciri lain dari nyamuk tersebut adalah kakinya yang berwarna hitam memiliki garis-garis putih.

Baca juga: Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi Juga Laporkan DBD Tertinggi

Bagi mereka yang terinfeksi DBD, Mulya menuturkan, penderita akan mengalami demam tinggi secara mendadak.

Suhu tubuh penderita bahkan dikatakan dapat mencapai 39-40 derajat celcius.

Demam bisa disertai dengan muka merah, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah, timbul bintik merah di kulit, atau pendarahan spontan, seperti mimisan atau gusi berdarah.

Tak menutup kemungkinan, penderita DBD juga dapat mengalami gejala batuk, meskipun persentasenya rendah, hanya sekitar 10-15 persen.

Baca juga: Kemenkes: Ada 100-500 Kasus DBD Per Hari di Indonesia

Berbeda dengan gejala Covid-19, Mulya menekankan, batuk yang dialami penderita DBD tidak disertai sesak napas.

Apabila demam masih terus terjadi hingga hari ketiga, akan muncul tujuh tanda bahaya atau warning signs karena penderita kekurangan cairan dalam tubuhnya.

Ketujuhnya terdiri dari, sakit perut, lemas, pendarahan spontan, pembesaran hati, penumpukan cairan, peningkatan hematokrit, serta penurunan trombosit.

Sebagai informasi, hematokrit meningkat yaitu adanya peningkatan kekentalan darah akibat keluarnya cairan melalui pembuluh darah.

Baca juga: Ada 64.251 Kasus DBD di Tengah Pandemi Covid-19 di Indonesia

Mulya mengatakan, hari ketiga itu disebut sebagai fase kritis. Penderita pun harus segera dibawa ke rumah sakit.

“Karena di hari itu bisa terjadi kebocoran dari pembuluh darah. Pasti ada gejala, kalau misalnya pembuluh darah bocor, cairannya akan keluar, aliran darah ke otak berkurang, dia akan lemes, tidur terus seharian,” tuturnya.

“Asupan makan minum mungkin sulit sehingga karena dia muntah-muntah terus, makin tambah dehidrasi dan ga buang air kecil lebih dari 4-6 jam,” sambung dia.

Sepanjang tahun 2020, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 68.000 kasus DBD di Indonesia. Total terdapat 346 orang yang meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com