Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Gelar Lomba Turunkan Angka Penularan Covid-19 Antardaerah

Kompas.com - 22/06/2020, 14:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pemerintah berencana menggelar lomba melandaikan kurva penularan Covid-19 untuk daerah.

Menurut Tito, lomba ini akan menitikberatkan penanganan daerah dalam menekan penyebaran Covid-19 di wiayah masing-masing.

"Kami diskusi tadi dengan kepala Gugus Tugas, menteri kesehatan, dan Kementerian keuangan. Mungkin kita akan membuat lomba lain, yaitu lomba pemerintah daerah untuk bisa melandaikan kurva, artinya menekan penyebaran Covid-19," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Tito Karnavian: Tak Mungkin Terus Menerus Dilakukan Pembatasan Ketat

Menurut dia, dalam lomba ini, pemerintah daerah bisa melibatkan ahli kesehatan, termasuk ahli epidemiologi di daerah masing-masing sehingga daerah yang tadinya berstatus zona merah Covid-19 bisa menjadi kuning.

"Lalu kuning bisa menjadi hijau, merah bisa menjadi hijau, atau kuning. Nantinya akan ada sejumlah kriteria yang dinilai," kata Tito.

Menurut dia, Kemendagri masih merumuskan teknis lomba bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kemenkes, dan Kemenkeu.

Dalam hal ini, Kemenkeu akan mempersiapkan dana insentif bagi daerah yang nantinya memenangkan lomba.

Baca juga: Singgung CFD Jakarta, Mendagri: Masyarakat Ada yang Belum Siap

Setelah itu, Kemendagri akan mengumumkan teknis pelaksanaan lomba, termasuk tahapan dan jadwalnya.

"Kita akan umumkan termasuk timeline-nya, berapa durasi waktu untuk melandaikan, apakah sebulan atau dua bulan mampu melandaikan kurva," ucap Tito.

"Kita harapkan dengan perlombaan ini ada iklim kompetitif antardaerah untuk mempersiapkan tata kehidupan baru yang produktif dan aman dari Covid-19. Agar saling berlomba menurunkan penyebaran, membuat warnanya bisa menjadi hijau tanpa memanipulasi data," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com