Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI Imbau Gereja Menahan Diri untuk Melangsungkan Ibadah

Kompas.com - 19/06/2020, 14:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mengimbau agar gereja-gereja menahan diri untuk melakukan peribadatan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan gereja.

"Kami melalui gugus tugas yang ada di PGI masih mengimbau gereja-gereja untuk menahan diri. Sedapat mungkin menahan diri untuk melangsungkan ibadah," ujar Jacky dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (19/6/2020).

Dia melanjutkan, PGI juga berkoordinasi dengan gugus tugas-gugus tugas lokal di daerah untuk memantau perkembangan kurva epidemiologi Covid-19 di daerah masing-masing.

Baca juga: Kemenag: Ibadah di Gereja Harus Aman dan Sesuai Protokol Kesehatan

Menurutnya, PGI telah mengeluarkan panduan protokol keamanan untuk peribadatan di gereja.

Panduan ini akan diberlakukan jika kegiatan ibadat nantinya sudah memungkinkan untuk kembali digelar di gereja.

"Kami juga mengimbau agar nantinya anak-anak dan lansia jangan melakukan ibadah di gereja dulu. Sebab merupakan kelompok yang rentan tertular Covid-19," ungkapnya.

Sebagai gantinya, anak-anak dan lansia disarankan mengikuti misa secara online.

"Sudah banyak yang membuat paket sekolah Minggu secara online. Kami imbau agar pelaksanaannya lebih kreatif," tambah Jacky.

Baca juga: Cegah Covid-19, Jemaat Gereja Jerman Dilarang Bernyanyi Saat Kebaktian

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat, Pendeta Paulus Kariso Rumambi mengatakan, pihaknya telah menerbitkan panduan peribadatan di masa normal baru.

Menurutnya, jika kondisi memungkinkan, peribadatan di gereja kembali dilakukan pada Juli.

"Tetapi tentu harus ada syarat surat keterangan bahwa rumah ibadah aman dari gugus tugas daerah," tuturnya.

Untuk mempersiapkan diri, jemaat telah diimbau mempelajari protokol kesehatan untuk peribadatan di gereja selama bulan ini.

Pada Juni, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada pemimpin umat.

Adapun protokol kesehatan yang akan diterapkan di gereja antara lain pengukuran suhu tubuh, membagikan masker kepada jemaat yang tidak membawa masker, mencuci tangan sebelum masuk gereja dan mengisi buku kehadiran untuk antisipasi contact tracing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com