Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kita Harus Siap Hadapi New Normal

Kompas.com - 12/06/2020, 18:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak untuk bersiap menghadapi tatanan kebiasaan baru atau new normal.

Saat ini, kata dia, situasinya sudah memasuki masa transisi menuju new normal pasca-penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Oleh karena itu kita harus bersiap menghadapi ini dan saya kira tidak perlu untuk mempersoalkan tentang istilah, karena istilah itu menjadi istilah global, yang penting adalah bersiap diri menghadapi new normal," ujar Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Pertama Sejak Wabah Covid-19, Maruf Amin Shalat Jumat di Masjid Istana Wapres

Menurut Ma'ruf, supaya new normal nantinya bisa berjalan lancar, kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan diperlukan, baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, praktisi pendidikan, praktisi kesehatan, maupun masyarakat.

Ma'ruf mengatakan, pada masa transisi ini pemerintah juga fokus pada dua hal, yaitu penanggulangan Covid-19 dan keterpurukan ekonomi.

Ia menilai, saat ini bahaya keterpurukan ekonomi sudah mulai membesar sehingga perlu segera ditangani.

Sebab, jika tidak, pemulihan krisis ekonomi akan lebih sulit. 

"Pemerintah akan terus mendorong program-program percepatan pemulihan dampak Covid-19, di antaranya dengan terus melakukan pelayanan kesehatan yang intensif serta mendorong stimulus untuk dunia usaha dalam upaya pemulihan ekonomi," kata dia.

Oleh karena itu, agar program-program tersebut dapat dijalankan, ia meminta masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan pada masa new normal.

Baca juga: Pemerintah Sepakati Sistem Kerja Bergilir bagi ASN selama New Normal

Dalam melaksanakan new normal, protokol kesehatan menjadi kunci utama yang harus dijalankan dan dipatuhi.

"Pemerintah sudah bertekad untuk berusaha karena itu saya berharap semua masyarakat bisa menjaga diri patuh terhadap aturan-aturan itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com