Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terus Mendorong Akses Vaksin Covid-19 bagi Semua Negara

Kompas.com - 12/06/2020, 13:56 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, Indonesia terus menyuarakan pentingnya akses vaksin Covid-19 bagi negara-negara di dunia.

Dorongan tentang akses vasin Covid-19 yang terjangkau itu secara khusus juga telah didengungkan Indonesia dalam forum World Health Assembly (WHA) 73 yang digelar pada 18-19 Mei 2020.

"Di semua pertemuan internasional, Indonesia terus menyuarakan pentingnya aksesibilitas vaksin dengan harga terjangkau bagi semua negara, termasuk negara berkembang dan least developed countries," kata Menlu Retno Marsudi dalam diskusi "Tren Geopolitik Dunia di Tengah Covid-19" yang diselenggarakan DPP Golkar, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Update Vaksin Corona: Ada 39 Proyek Penelitian, 11 Sudah Dites pada Manusia

Ia mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 akan membawa perubahan signifikan bagi semua negara dalam menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Menlu Retno menambahkan, Indonesia menjadi salah satu co-sponsor dalam resolusi WHA 73 yang salah satunya menghasilkan poin tentang aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin Covid-19.

"Vaksin akan menjadi game changer. Karena itu, prinsip-prinsip yang tadi saya sampaikan soal accessibility dan affordability penting dikedepankan," ujar dia.

Indonesia pun telah menetapkan dua langkah strategis terkait pengembangan vaksin Covid-19.

Pertama, membangun pengembangan vaksin mandiri. Pengembangan vaksin mandiri ini memerlukan komitmen politik yang kuat.

Baca juga: Tanpa Vaksin, Herd Immunity Bisa Sebabkan 12,2 Juta Kematian di Indonesia

"Sekarang sudah mulai kita rintis dan ke depan tidak hanya memproduksi vaksin secara mandiri, tapi juga bertujuan untuk kemandirian industri obat-obatan. Dan ini tentu memerlukan komitmen politik yang sangat tinggi," ucap Retno.

Kedua, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan negara-negara lain. Ia mengatakan, kerja sama melalui riset diperlukan, tetapi tetap bertujuan pada pengembangan secara mandiri.

"Kerja sama dengan pihak lain, dengan negara-negara lain. Keduanya kita jalankan secara bersamaan, tapi arahnya kepada kemandirian. Pandemi ini mengingatkan kita untuk segera membentuk kemandirian di bidang kesehatan," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com