Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 1 Juni: Pemerintah Periksa 333.415 Spesimen Covid-19

Kompas.com - 01/06/2020, 16:43 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Minggu (31/5/2020) hingga Senin (1/6/2020) pukul 12.00 WIB, pemerintah telah melaksanakan pemeriksaan terhadap 10.039 spesimen Covid-19.

Maka, total spesimen Covid-19 yang telah diperiksa hingga Senin ini yaitu sebanyak 333.415 spesimen.

"Kami menyelesaikan hari ini sebanyak 10.039 spesimen diperiksa. Masih ada 6.525 yang masih kami verifikasi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dari Graha BNPB, Jakarta, Senin sore.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 1 Juni 2020

"Total yang kita periksa akumulasinya adalah 333.415 spesimen," imbuh dia.

Jumlah spesimen yang diperiksa itu berasal dari 232.113 orang.

Diketahui, spesimen yang diambil dari satu kasus bisa diambil lebih dari satu kali.

Pemeriksaan spesimen dilakukan di 95 laboratorium dengan metode RT PCR serta di 59 laboratorium dengan metode tes cepat molekuler (TCM).

Kemudian, uji spesimen Covid-19 juga dilaksanakan di 179 laboratorium jejaring yang terdiri atas 120 dengan metode RT-PCR dan 59 metode TCM.

Berdasarkan hasil uji spesimen itu, pemerintah pun mengonfirmasi penambahan pasien Covid-19 sebanyak 467. Maka, total pasien Covid-19 saat ini menjadi 26.940 orang.

"Terkonfirmasi (penambahan) 467 orang," ucap Yuri.

Baca juga: Hingga 1 Juni, Dinkes DKI Uji 152.436 Spesimen dengan Metode PCR

Kemudian, pasien Covid-19 yang telah sembuh meningkat 329 orang, sehingga total menjadi 7.637 orang.

Namun, juga dilaporkan penambahan 28 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 1.641 orang.

Kasus Covid-19 dikatakan Yuri telah menyebar di 416 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com