Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Berpulang, Didi Kempot Sempat Buat Lagu "Sungkem", Bercerita tentang Soekarno

Kompas.com - 26/05/2020, 21:21 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terharu dan bangga saat menerima lagu Sungkem yang diciptakan khusus oleh Didi Kempot.

Namun, lagu yang bercerita tentang Presiden Sukarno itu tidak sempat diberikan langsung kepada Megawati karena Didi Kempot meninggal dunia beberapa pekan lalu.

Penyerahan lagu tersebut disampaikan istri Didi Kempot, Saputri, untuk Megawati.

Secara simbolis, serah terima lagu Sungkem dilakukan secara virtual antara Saputri dengan Hasto Kristiyanto, dalam Konser Tombo Kangen in Memoriam Didi Kempot, Senin (25/5/2020) malam.

"Suatu kehormatan bagi kami, khususnya Ibu Megawati," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).

Baca juga: Cerita Penggemar di Balik 3 Patung Didi Kempot

Hasto mengungkapkan, saat ini Megawati sudah mengetahui akan mendapat lagu ‘Sungkem’ yang diciptakan Didi Kempot.

Menurut Hasto, Megawati juga sudah menyiapkan kenang-kenangan untuk keluarga Didi Kempot, yakni berupa lirik lagu Sungkem bergambar Bung Karno dan Didi Kempot yang dibingkai.

“Kenang-kenangan ini kami persembahkan atas seluruh dedikasi Mas Didi Kempot yang mampu membangun harapan bagi Wong Cilik,” sambung Hasto.

Mengenai harapan Saputri yang ingin bertemu Megawati untuk memberikan lagu Sungkem, Hasto berjanji akan menyampaikan dan berharap pertemuan itu segera terwujud.

“Terima kasih atas dedikasi Mas Didi bagi Wong Cilik. Terima kasih Ibu Saputri, akan kami sampaikan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto.

Baca juga: Monumen Didi Kempot di Lokananta, Wali Kota Solo: Perlu Koordinasi Lebih Lanjut

Hasto menegaskan, nama Didi Kempot sangat akrab dengan keluarga besar PDI Perjuangan, termasuk Megawati Soekarnoputri yang kagum dengan karya-karya seniman asal Surakarta tersebut.

Hasto menilai Didi Kempot sebagai seniman rakyat yang mampu mengekspresikan derita, harapan, sekaligus mimpi wong cilik.

“Seluruh barisan Sukarnois dan terutama Ibu Megawati Soekarnoputri sangat kagum atas daya kreasi almarhum Didi Kempot sebagai seniman rakyat,” ucap Hasto.

Baca juga: Sobat Ambyar TKI di Malaysia Ciptakan Lagu Ini untuk Mengenang Didi Kempot

Sementara Saputri mengatakan, lagu ini sebenarnya akan diserahkan langsung oleh suaminya kepada Megawati.

"Akan tetapi Mas Didi belum ada kesempatan bertemu Ibu Mega, hingga Mas Didi berpulang,” kata Saputri.

Saputri mengungkapkan, dirinya ingin sekali menyampaikan amanat Didi Kempot untuk memberikan lagu tersebut langsung kepada Megawati.

“Amanah ini saya sampaikan melalui Bapak Hasto. Jika ada kesempatan, saya akan menyerahkan langsung lagu ini ke Ibu Megawati,” ujar Saputri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com