Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Dampak Covid-19, Menaker Minta Perusahaan Korsel Utamakan Dialog dengan Karyawan

Kompas.com - 28/04/2020, 11:45 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaa (Menaker) Ida Fauziyah meminta perusahaan-perusahaan Korea Selatan (Korsel) mengedepankan dialog dengan karyawan dalam mengantisipasi dampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Hal itu dikarenakan wabah tersebut memang tidak dikehendaki, baik oleh perusahaan maupun pekerja.

Permintaan Menaker disampaikan saat video converence yang dihadiri Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-Beum dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Korea di Indonesia CK Song, Senin (27/4/2020).

Hadir pula anggota Korean Chamber Lee Kang Hyun dan Ketua Korea Garment Association (Koga) di Indonesia Chang-Sub Ahn.

Baca juga: Kepada Menaker Negara G20, Menteri Ida Beberkan Upaya Hadapi Covid-19 bagi Ketenagakerjaan

“Saya yakin dengan dialog atau pendekatan kekeluargaan dengan teman-teman pekerja, maka akan diperoleh kesepahaman,” ujar Ida dalam keterangan tertulis.

Ia pun mengajak perusahaan-perusahaan Korsel di Indonesia untuk menghindari langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena dampak pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Menaker menyayangkan banyaknya pengusaha asing yang tidak berupaya membangun dialog, meski tengah dihantui ketakutan tidak mampu membayar upah karena produksi menurun.

"Ketakutan para pengusaha itu bisa dilewati setelah mencoba melakukan dialog," ujar Menteri Ida.

Baca juga: Lewat Program Padat Karya, Kemnaker Berdayakan Pekerja Korban PHK akibat Pandemi Covid-19

Pihaknya juga telah menerbitkan surat edaran (SE) Menaker No M/3/HK.04/III/2020 tentang Pelindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.

SE itu memuat upaya pencegahan penyebaran dan penanganan kasus Covid-19 di lingkungan kerja, serta pelindungan pengupahan bagi pekerja/buruh terkait pandemi Covid-19.

Apresiasi tidak lupa Menaker sampaikan kepada CK Song yang selama ini telah berupaya membangun kesepahaman dengan para pekerja dalam menghadapi dampak Covid-19.

“Kalau dibangun dialog dengan teman-temen pekerja dalam kondisi seperti ini, mereka akan mengerti kesulitan pengusaha," kata Ida Fauziyah.

Baca juga: Menaker Izinkan Pekerja Migran Pulang ke Indonesia, Ini Syaratnya

Sementara itu, Dubes Kim menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Salah satu wujud kerja sama adalah menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas penerima bantuan penanganan Covid-19.

"Kami juga terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak di Indonesia untuk bekerja sama dalam menghadapi penyebaran dan dampak Covid-19," kata Dubes Kim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com