Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Rentan Covid-19, FIK UI Edukasi Online hingga Bagikan APD dan Disinfektan ke Panti Werdha

Kompas.com - 21/04/2020, 16:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rentannya kelompok usia lanjut terhadap penyakit Covid-19 membuat Universitas Indonesia (UI) menerapkan strategi perlindungan bagi kelompok tersebut yang berada di panti werdha.

Strategi tersebut diberikan juga kepada para petugas panti werdha. Setidaknya ada tiga panti werdha di Jakarta Timur yang petugasnya mendapatkan edukasi langsung dari UI.

"Angka kematian lansia akibat infeksi COVID-19 sangat tinggi karena banyak lansia yang mengalami gejala berat sehingga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit," Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI Dwi Nurviyandari dikutip dari siaran pers, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Tips Menjaga Lansia dan Kelompok Rentan Selama Pandemi Covid-19

Sejumlah strategi yang dapat diterapkan di panti werdha antara lain mencegah kunjungan pada masa pandemi, gencar melakukan identifikasi gejala infeksi lebih awal, hingga menjalankan protokol kesehatan.

Pencegahan lainnya juga dilakukan dengan mengkaji kecukupan suplai alat pelindung diri (APD) dan mengelola para lansia berpenyakit berat dengan baik.

Selain memberikan edukasi secara online, UI melalui Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FIK UI juga memberikan APD dan cairan desinfektan bagi para lansia di panti tersebut.

Baca juga: Penelitian: Lansia yang Sembuh Corona Miliki Antibodi Lebih Tinggi dari Anak Muda

"Diharapkan program edukasi ini dapat memberikan dukungan moral bagi petugas dan juga mencegah agar tidak terjadi kasus infeksi Covid-19 di ketiga panti tersebut," kata dia.

Adapun program tersebut berlangsung secara online pada 21-22 April 2020 di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 di Cipayung dan Ciracas, Jakarta Timur, serta Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Cibubur.

Dalam perkembangannya, per Selasa (21/4/2020), kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 7.135.

Dari jumlah tersebut 842 orang dinyatakan sembuh dan 616 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com