Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yurianto: Makin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh, Makin Berat Gejala Fisiknya

Kompas.com - 13/04/2020, 17:30 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto terus mengingatkan pentingnya tetap berada di rumah selama pandemi virus corona.

Sebab, kata Yuri, orang yang bepergian keluar rumah sangat rentan terinfeksi Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Ia menjelaskan, makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang, kian berat gejala-gejala fisik yang timbul.

Baca juga: Warga Tak Ber-KTP Kota Tangerang Bisa Dapat Bantuan Terdampak Covid-19

"Secara klinis, gambaran viral load, jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap keluhan klinisnya. Makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh, maka makin berat gejala fisik yang muncul," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Dia mengatakan, virus corona mampu berkembang biak dan bermutasi di dalam tubuh manusia.

Yuri menyebutkan paparan berulang dari pembawa (carrier) virus corona meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

"Sifat virus corona mampu berkembang biak dengan cara mereplika diri sendiri dan seringkali bermutasi. Karena itu, ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh untuk tetap tinggal di rumah, terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus lain," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri menegaskan bahwa pembatasan fisik (physical distancing) merupakan kewajiban yang harus dilakukan seluruh masyarakat. Terutama di daerah-daerah yang telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia mengingatkan bahwa tiap orang memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga kesehatan.

"Maka mutlak harus kita batasi aktivitas sosial, mobilitas sosial, agar risiko menularkan atau tertular bisa kita tekan maksimal," ucapnya.

"Hanya satu yang bisa kita lakukan, mari gotong royong, tenggang rasa, dan saling melindungi dengan cara mematuhi ketentuan yang telah dibuat pemerintah daerah dalam melaksanakan PSBB," tegas Yuri.

Hingga Senin (13/4/2020) siang, pemerintah mengonfirmasi penambahan 316 pasien Covid-19 baru.

Yuri menyebutkan, saat ini total pasien Covid-19 di Indonesia yaitu 4.557 orang.

Baca juga: Hasil Rapid Test, Satu WNA India di Gowa Dinyatakan Positif Covid-19

Selanjutnya, kasus kematian bertambah 26. Maka, total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 399 orang.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dikonfirmasi bertambah 21 orang.

Dengan demikian, total pasien sembuh sebanyak 380 orang. Mereka dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com