Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Covid-19: 240 Kasus Pasien Meninggal, Tersebar di 21 Provinsi

Kompas.com - 08/04/2020, 17:25 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus pasien positif virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia terus bertambah.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah sejak Selasa (7/4/2020) hingga Rabu (8/4/2020), terdapat penambahan 19 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona ada 240 orang.

Baca juga: UPDATE: Kini Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Ada 240 Orang

"Ada 19 kasus yang meninggal, sehingga total menjadi 240 kasus." ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Berdasarkan data pemerintah, terdapat penambahan kasus perdana pasien meninggal dunia sebanyak satu kasus di Provinsi Sulawesi Utara. 

Sedangkan penambahan kasus meninggal dunia juga masih terjadi di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta dengan 8 kasus kematian baru.

Baca juga: UPDATE: Tambah 218, Total Ada 2.956 Kasus Covid-19 di Indonesia

Kasus meninggal dunia juga bertambah di Jawa Barat sebanyak enam kasus dan di DI Yogyakarta sebanyak empat kasus.

Dengan demikian total kasus di DKI Jakarta menjadi 114 kasus, Jawa Barat 35 kasus, Jawa Tengah 22 kasus, Banten 18 kasus.

Berikut data persebaran kasus pasien Covid-19 yang meninggal:

1. DKI Jakarta: Total 114 (8 kasus baru)

2. Jawa Barat: Total 35 (6 kasus baru)

3. Jawa Tengah: Total 22

4. Banten: Total 18

5. Jawa Timur: Total 16

6. DIY: Total 7 (4 kasus baru)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com