Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut G20 Alokasikan 4 Miliar Dollar AS untuk Temukan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 27/03/2020, 05:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan negara-negara di dunia, khususnya anggota G-20 akan mengalokasikan dana hingga 4 miliar dollar AS untuk riset penemuan vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT Virtual G-20 melalui sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020).

"Dalam rangka bersama sama temukan vaksin Covid-19 akan dilakukan kolaborasi antara WHO, GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), dan seluruh negara," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Selepas Makamkan Ibunda, Jokowi Ikuti KTT G20 Virtual Bahas Covid-19

"Di antara para Menkeu ada indikatif alokasikan 4 miliar dollar AS yang dimobilisasi seluruh negara dunia terutama G-20 untuk akselerasi riset dan temukan antivirus atau vaksin pandemi Covid-19. Ini sedang dibahas bersama dalam level Menkeu anggota G-20," lanjut dia.

Ia mengatakan para pemimpin di G-20 dan hampir seluruh negara di dunia sepakat untuk mengutamakan keselamatan umat manusia.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan seluruh negara berkomitmen untuk menghentikan wabah Covid-19.

Karenanya, seluruh negara saling mempelajari pola penanganan terhadap wabah Covid-19 yang berlangsung di masing-masing negara.

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, masing-masing negara juga bersepakat untuk mengutamakan produksi alat kesehatan sehingga dunia tak kekurangan stok untuk mengatasi wabah Covid-19.

Baca juga: Jokowi Dorong Negara G20 Temukan Antivirus dan Obat Covid-19

"Karena di semua negara, apakah di Italia, Inggris, AS, Indonesia, dan lain-lain, semuanya alami kekurangan alat kesehatan terutama APD. Kemudian test kit, dan ventilator. Saat ini diupayakan, IMF dan World Bank upayakan dukungan," ujar Sri Mulyani.

"Agar perusahaan yang bisa dapatkan itu dapat prioritas sehingga suplai alat kesehatan seluruh dunia bisa dinaikkan. Indonesia memiliki kapasitas untuk suplai, termasuk hand sanitizer, dan lain-lain," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com