JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan bahwa laut Indonesia tidak hanya luas dan kaya, tetapi juga rumit dan rawan.
Hal ini dikatakan Mahfud usai memantau kondisi laut Indonesia melalui komando pengendalian milik Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Tadi kami melihat (laut) seluruh Indonesia. Kita punya alat, istilahnya kodal, komando pengendalian dari sini," kata Mahfud di kantor Bakamla, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
"Kesimpulannya memang lautan kita tuh sangat luas, kaya, rumit dan rawan," tuturnya.
Baca juga: Temui Kepala Bakamla, Mahfud MD Bahas Omnibus Law Keamanan Laut
Menurut Mahfud MD, laut Indonesia disebut rumit karena diatur dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang bisa dibilang tumpang tindih.
Dikatakan rawan, lantaran kerap dilintasi oleh kapal-kapal asing. Di saat bersamaan, sumber daya alam yang ada di lautan Indonesia juga begitu besar.
Oleh karenanya, ia menilai perlu adanya kesatuan komando dari seluruh lembaga yang berwenang dalam keamanan laut.
"Perlunya adanya kesatuan komando, komando pengendaliannya itu supaya lebih sederhana daripada yang sekarang," ujar dia.
Mahfud MD mengatakan, saat ini, setidaknya ada tujuh lembaga yang menangani keamanan laut.
Baca juga: Mahfud Jamin Omnibus Law Keamanan Laut Tak Hilangkan Kewenangan Instansi di Luar Bakamla
Untuk menguatkan koordinasi, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bakamla sebagai lembaga koordinator terkait hal ini.
Mahfud pun berharap, sistem koordinasi yang terpusat ini dapat segera direalisasikan.
"Insya Allah nanti bisalah segera dimulai langkah-langkah baru untuk secepatnya koordinasi keamanan laut itu bisa ditangani oleh Bakamla sesuai dengan instruksi presiden," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.