Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Sindir Stasiun TV yang Kerap Hadirkan Tokoh Agama Tak Kompeten

Kompas.com - 05/03/2020, 12:28 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyindir stasiun TV yang kerap menghadirkan tokoh agama yang tak berkompeten untuk membahas ilmu keagamaan.

Hal itu diungkapkannya ketika menjadi pembicara dalam Standarisasi Kompetensi Da'i di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

"Pengelola rubrik agama di TV banyak yang enggak ngerti agama, sembarang orang disuruh ngomong kasih judul, baca ayat salah, makhroj-nya salah. Ini siapa sih yang ngatur tema dan milih ustaznya, di TV kok bisa seperti itu," ujar Mahfud.

Baca juga: Bantah Siapkan Fatwa Haram, Begini Pernyataan MUI soal Netflix

Mahfud mengaku heran orang yang hanya sekadar dapat melucu justru dijadikan penceramah agama oleh pengelola TV.

Ia juga mengatakan, ada seorang yang mengaku sebagai tokoh agama, pandai bercerita lucu, tapi tak bisa membaca Al-quran.

"Dia nyuruh (baca) Al Baqarah, ayat 5, orang yang suruh baca, lalu dia baca terjemahnya. Tahu ya, ada kan yang begitu? Saya kira, ini TV apa ini? Soalnya Al Quran dijadikan dagelan dan itu bertahun-tahun di TV," ungkap dia.

Baca juga: Soal Fatwa Haram Netflix, MUI: Tidak Benar Itu

"Kenapa saya bilang enggak bisa, pertama dia nyuruh baca, kalau bisa kan baca sendiri," kata Mahfud.

Ia pun mendorong supaya MUI dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertemu dengan para pengelola stasiun TV agar tak asal mengundang tokoh agama.

"Saya kira majelis ulama ini dan KPI perlu mengundang televisi agar memilih dong jangan seperti istilah Pak Samani tadi, orang dikarbit hanya karena bisa ngelucu, bisa cerita horor, bisa mendramatisir masalah lalu dijadikan sebagai da'i," ucap Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com