Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Khusus Pasien Corona di Batam Dirancang Bisa Tampung 1.000 Pasien

Kompas.com - 04/03/2020, 18:58 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah sakit khusus corona yang bakal dibangun di lokasi eks-pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, akan mengikuti standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, lokasi yang dipilih telah memenuhi standar yang diperlukan, lantara memiliki sumber air bersih dan pasokan listrik.

"Itu juga semua akan kita buat sesuai dengan aturan atau protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO," kata Hadi seperti dilansir dari Antara, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang, Kepri

Untuk diketahui, di lokasi tersebut selain terdapat bangunan bekas kamp pengusi Vietnam juga berdiri bangunan bertuliskan RS Palang Merah Indonesia (PMI).

Namun, kondisi bangunan tersebut terlihat seolah terbengkalai.

Sementara, kondisi bangunan bekas pengungsi itu terlihat telah terkelupas catnya.

Bangunan tersebut sebelumnya dimanfaatkan antara tahun 1979 hingga 1996, sehingga saat ini perlu diperbaiki agar dapat digunakan kembali.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat apabila ini sudah kita rencanakan dengan baik, akan segera berdiri rumah sakit untuk penyakit menular yang ada di Pulau Galang," kata dia.

Baca juga: Melawan Virus Corona, Jabar Siaga 1, Jateng Siapkan Rumah Sakit Khusus

Menurut rencana, rumah sakit ini dirancang untuk dapat menampung sekitar 1.000 pasien dengan ratusan kamar.

Adapun 50 kamar di antaranya akan dijadikan kamar khusus isolasi penyakit menular berstandar WHO.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah akan menyiapkan rumah sakit khusus penanganan virus corona (Covid-19) di Pulau Galang, sebuah pulau di Batam, Kepulauan Riau.

Menurut dia, ada fasilitas kesehatan yang sudah lama tidak digunakan di pulau itu. Oleh karena itu pemerintah akan merenovasinya dalam waktu singkat.

"Karena fasilitas ada tapi lama tidak digunakan, akan renovasi dalam waktu cepat," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Pemprov Jawa Tengah Siapkan Rumah Sakit Khusus Pasien Corona

Jokowi menyebut, renovasi rumah sakit ini dilakukan demi kecepatan dalam penanganan virus Corona.

Meskipun sudah ada 132 rumah sakit rujukan corona yang tersebar di 34 provinsi, namun Jokowi menilai tetap diperlukan rumah sakit khusus agar masalah corona tertangani dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com