JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menduga fondasi yang terkikis aliran sungai menjadi penyebab ambruknya sembilan pertokoan di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember.
"Amblasnya ruko tersebut diduga terjadi setelah pondasi terkikis aliran Sungai Kalijompo yang meluap akibat hujan dengan itensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Jember," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Baca juga: Kompleks Pertokoan di Jalan Sultan Agung Jember Ambles ke Sungai
BNPB melaporkan, kerusakan berupa retakan dan penurunan tanah sepanjang kurang lebih 94 meter dan lebar sekitar 10 meter.
Agus menuturkan, material akibat ambruknya ruko tersebut juga menutupi aliran sungai.
Jaringan pipa air minum hingga sambungan telepon pun ikut terdampak.
"Peristiwa itu juga mengakibatkan jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terputus, jaringan PLN dan Telkom terputus, dan arus lalu lintas mengalami kemacetan di sekitar lokasi," ujarnya.
Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Hujan Ekstrem hingga April 2020
Saat ini, aparat gabungan sedang membersihkan puing-puing yang menutupi aliran sungai. Kemudian, tim juga sedang berusaha memperbaiki dinding penahan sungai.
BNPB pun mengimbau masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai agar lebih waspada, sebab debit air dapat kembali meningkat akibat faktor cuaca di wilayah Jember dan sekitarnya.
Diberitakan, kompleks pertokoan yang dibangun di atas sepadan sungai Jembatan Jompo di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember, ambruk pada Senin (2/3/2020) subuh. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Retaknya jalan yang dibangun di atas sepadan sungai itu sudah diketahui sejak Januari 2019. Namun tidak diperbaiki, hanya diberi tanda agar tidak dilewati warga.
“Saya tahunya dari warga kalau sudah ambruk pukul 5:45 WIB,” kata salah satu pengelola toko, Teguh Abadi kepada Kompas.com di lokasi, Senin.
Baca juga: BNPB Minta Pemda Siap Siaga Atasi Banjir
Teguh mengatakan, toko yang disewa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu dikelola adiknya. Sejumlah toko yang berada di sepadan sungai pun telah dikosongkan sejak jalan tersebut retak.
Sementara itu, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita menambahkan ruko tersebut merupakan aset pemerintah daerah.
Pemkab Jember telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk menangani bangunan yang roboh itu.
“Kami juga siapkan sarana untuk persiapan pengurukan di semua material yang mengadang sungai,” papar Arismaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.