Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Prabowo Menjalankan Visi Presiden Jokowi Terkait Pertahanan

Kompas.com - 17/02/2020, 05:52 WIB
Kristian Erdianto

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, selama ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjalankan tugasnya berdasarkan visi dan misi Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia katakan dalam menanggapi hasil survei Indo Barometer. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Prabowo adalah menteri yang paling dikenal publik dan memiliki kinerja terbaik.

"Perlu diketahui yang dilakukan Prabowo adalah menjalankan visi dari pemerintahan yaitu dari Presiden Jokowi mengenai pertahanan keamanan," ujar Dasco kepada wartawan, Minggu (16/2/2020).

Baca juga: Survei Indo Barometer: Prabowo Menteri Terpopuler dan Kinerja Terbaik

Dasco mengatakan, dalam setiap rapat kabinet maupun terbatas, Prabowo selalu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi.

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga selalu meminta arahan dari Presiden.

Menurut Wakil Ketua DPR RI itu, Prabowo akan melaksanakan semua janji-janji kampanyenya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Konsep-konsep pertahanan dan keamanan yang diberikan Gerindra kepada pemerintah dan diterima, itu dijalankan sepenuh hati oleh Prabowo, sehingga hasilnya seperti ini," ucap Dasco.

Baca juga: Jadi Menteri Terpopuler dan Kinerja Terbaik, Prabowo Diingatkan Belum Aman dari Reshuffle

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer yang menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas dari deretan 10 menteri yang paling dikenal publik.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebutkan Prabowo mendapatkan 18,4 persen, disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (10,6 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (8,2 persen).

Di urutan keempat, Menko Polhukam Mahfud MD (7,9 persen), kemudian Mendikbud Nadiem Makariem (5,3 persen), Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan (5,2 persen), Mendagri Tito Karnavian (5 persen).

Selanjutnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (3,2 persen), Menteri KKP Edhy Prabowo (2,4 persen), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (2,2 persen).

Baca juga: Saat Megawati Sebut Prabowo Nakal Semasa Jadi Taruna Akmil...

Prabowo juga kembali menempati urutan teratas menteri yang dinilai publik mempunyai kinerja bagus, yakni 26,8 persen, disusul Sri Mulyani sebesar 13,9 persen, dan Erick Thohir (12,6 persen).

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim. Qodari berpandangan, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri dinilai tepat karena membuat panggung politiknya terus bertahan.

Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.

Baca juga: Kenang Sejarah, Prabowo Ingin Buat Patung Soekarno Naik Kuda di Kemenhan

 

Survei ini dilakukan Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com