JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, hingga Minggu (9/2/2020) pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari dugaan kejadian penularan virus corona dari berbagai daerah.
Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus corona.
"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif. Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Ketiga sampel ini, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.
Baca juga: Singapura Naikkan Status Darurat Virus Corona, Kemenlu Imbau WNI Waspada
Dengan demikian, total Kemenkes sudah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan kejadian penularan virus corona dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam memeriksa sampel, Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO).
Yuri mengatakan, sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).
"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.
Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang. Menurut dia, sampel diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu, antara lain influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.
"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik. Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," kata dia.
"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini. Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.
Baca juga: 135 dari 3.700 Orang di Kapal Pesiar Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona
Rangkaian proses ini, kata Yuri, sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak yang meragukan kemampuan pemeriksaan oleh Kemenkes.
"Terkait dengan banyaknya pertanyaan mengapa sampai saat ini tak ada konfirmasi positif penularan virus corona di Indonesia ? Perlu dilapami memeriksa virus tidak sama dengan meriksa golongan darah," ucap Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.