JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 59 dari 62 spesimen orang yang diduga terinfeksi virus corona telah selesai diteliti oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Hasilnya, ke-59 spesimen tersebut dinyatakan negatif virus corona.
Hal ini Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes dr Siswanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2/2020) siang.
"Ada 62 kasus yang tersebar di 16 provinsi. Dan yang sudah selesai kita periksa spesimennya 59. Semuanya negatif," kata Siswanto.
Baca juga: Menko PMK Pastikan Pemerintah Mampu Deteksi Masuknya Virus Corona
Sementara itu, tiga spesimen lainnya masih dalam penelitian Balitbang Kemenkes.
Atas hasil penelitian itu, Siswanto pun memastikan hingga saat ini belum ada warga di Indonesia yang terjangkit virus corona.
Siswanto dalam kesempatan itu sekaligus membantah penelitian ahli dari Harvard University, yang menyatakan bahwa virus corona mungkin tak terdeteksi di Indonesia.
Siswanto mengatakan, penelitian yang dilakukan ahli Harvard itu hanya berdasarkan kalkulasi matematis yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran virus corona virus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto.
Baca juga: Ahli Harvard Prediksi Kasus Virus Corona Tak Terdeteksi, Ini Respons Kemenkes
Siswanto menyebut, berdasarkan hitungan matematis tersebut, harusnya terdapat 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia.
"Kalau diprediksi harusnya ada 6 kasus, ternyata sampai hari ini tidak ada, ya harusnya justru kita bersyukur. Kita sudah teliti dengan benar. Itu (penelitian ahli Harvard) hanya prediksi saja," kata dia.
Jumlah kasus virus corona asal Wuhan yang dilaporkan di Indonesia dan Thailand jauh dari perkiraan ilmuwan.
Karena jarak Indonesia dan Thailand dekat dengan Wuhan, China, peneliti memprediksi sebenarnya ada lebih banyak kasus infeksi virus corona.
Hal ini pula yang membuat para ahli khawatir bahwa penyebaran virus corona Wuhan atau coronavirus tidak terdeteksi.
Baca juga: Ahli Harvard Peringatkan, Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi
Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi. Untuk diketahui, data per hari ini mencatat 910 orang meninggal dan 40.553 orang positif terinfeksi secara global.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang di-posting di medRxiv.
"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya seperti dilansir VOA News, Jumat (7/2/2020).
Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus corona Wuhan.
Hal ini, menurut dia, dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.