JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas warga negara Indonesia (WNI) memilih meninggalkan China, di tengah upaya pemerintah negara tersebut menyembuhkan masyarakat yang positif terjangkit virus corona jenis baru (2019-nCoV).
Dilansir dari Antara, dari sekitar 15.800 WNI yang mayoritas pelajar, saat ini yang diperkirakan masih berada di China hanya sekitar 1.500 orang.
Jumlah itu termasuk tujuh orang yang berada di Provinsi Hubei, terutama Kota Wuhan, yang menjadi lokasi awal wabah virus corona.
"Sudah. Sebagian besar sudah pada pulang. Apalagi libur sekolah diperpanjang," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun saat dihubungi Antara, Minggu (9/2/2020).
Baca juga: Masuk Makassar, WNA Prancis Dipulangkan Setelah Ketahuan Baru dari China
Hingga Minggu pagi, tercatat 812 orang telah meninggal karena virus ini. Di lain pihak, Pemerintah China menyatakan 2.651 orang sembuh dari virus tersebut.
Djauhari menambahkan, banyaknya WNI yang telah meninggalkan China tidak terlepas dari adanya imbauan dari Kementerian Pendidikan China dan KBRI Beijing agar pulang ke Tanah Air untuk sementara waktu.
Kementerian Pendidikan sebelumnya mengumumkan perpanjangan masa libur semester Tahun Baru Imlek hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Menyikapi merebaknya wabah virus corona di Tiongkok akhir-akhir ini, bagi warga negara Indonesia di seluruh Tiongkok sekiranya tidak ada kepentingan yang mendesak, kami mengimbau untuk kembali ke Indonesia sampai situasi normal kembali," demikian surat keterangan yang ditandatangani Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus tertanggal 29 Januari 2019 itu.
Terkait kondisi WNI yang berada di Provinsi Hubei, Djauhari memastikan saat ini mereka dalam kondisi baik.
Baca juga: Dubes Sebut 7 WNI yang Menetap di Hubei China dalam Keadaan Sehat
Ia mengaku, setiap hari berkomunikasi dengan mereka melalui sambungan video call.
Untuk diketahui, empat dari tujuh WNI yang berada di Hubei memilih untuk tidak meninggalkan provinsi tersebut saat 237 rekan-rekan mereka dievakuasi pemerintah pada 1 Februari lalu.
Adapun tiga orang lainnya batal berangkat karena tidak memenuhi syarat protokol kesehatan, akibat kondisi tubuh yang naik.
Namun, kenaikan suhu badan ketiga WNI itu hanya berlangsung sementara karena begitu pesawat Batik Air bertolak dari Wuhan menuju Batam karena kondisi mereka berangsur stabil sehingga harus kembali ke asrama kampus masing-masing tanpa mendapatkan perawatan khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.