Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perlu Antisipasi Masuknya WN China dari Negara Transit

Kompas.com - 03/02/2020, 15:03 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah perlu mengantisipasi kemungkinan penumpang transit yang berasal dari China yang akan masuk ke wilayah Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke dalam negeri.

Pemerintah memang telah menutup sementara penerbangan dari dan menuju ke China. Di samping menghentikan sementara kebijakan bebas visa atau visa on arrival bagi warga negara China yang hendak masuk ke Indonesia.

Namun, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan penerbangan ke Indonesia. Misalnya, mereka terbang terlebih dahulu ke negara lain sebelum masuk ke Indonesia.

“Tentu perlu diantisipasi. Itu harus ketat,” kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana kepada Kompas.com, Senin (3/2/2020).

Baca juga: 54 Hoaks tentang Virus Corona yang Ditemukan Kominfo

Petugas imigrasi Indonesia di bandara, sebut dia, bisa mencontoh Singapura dalam mengantisipasi seseorang untuk masuk ke wilayahnya.

Misalnya, dengan menggunakan borang atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan mengungkap data informasi yang dibutuhkan.

Direktorat Jenderal Imigrasi dapat menyusun daftar pertanyaan ke dalam borang tersebut untuk kemudian dikonfirmasi kepada pendatang yang akan masuk.

“Misalnya, apakah anda mendatangi China, mendatangi Wuhan atau tempat-tempat yang terpapar. Karena kalau iya, ya mohon maaf, anda harus kembali, tidak boleh masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, RI Akan Hentikan Sementara Impor Pangan dari China

Selain itu, pencegahan dengan cara karantina juga bisa dilakukan Kementerian Kesehatan di terminal kedatangan bandara.

Saat ini, pemerintah telah memasang thermo scanner atau alat pengukur suhu tubuh di 135 pintu masuk kedatangan, baik darat, laut, maupun udara.

“Misalnya saja scanning untuk seseorang. Kalau misalnya ada (indikasi suhu tubuh tinggi), dipisahkan. Kalau demam saja, nanti bisa ditanya-tanya. Kamu selama ini ada dimana saja, seperti itu. Ini teknologi harus kuat juga di Indonesia,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com