Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2019, BMKG Pasang Siesmograf di 194 Lokasi

Kompas.com - 31/01/2020, 21:31 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang alat pengukur gempa atau seismograf di 194 lokasi sepanjang tahun 2019.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sebelum tahun 2019 BMKG hanya berhasil memasang seismograf di 176 lokasi.

"Sebelum tahun 2019 176 lokasi, di tahun 2019 berhasil memasang 194 (lokasi)," kata Daryono dalam acara Konferensi Pers Penanggulangan Bencana di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: BMKG: 518 Gempa Terjadi Sepanjang Januari 2020

Daryono berharap penambahan seismograf itu bisa mendeteksi gempa dengan lebih baik serta mendapatkan hasil penghitungan yang akurat.

"Akurasi yang lebih baik harapan kita seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya, BMKG mencatat, 518 gempa terjadi sepanjang Januari 2020.

"Jadi selama bulan Januari 2020 kita mencatat ada 518 aktivitas gempa dari berbagai magnitundo dan kedalaman," kata Daryono.

Baca juga: BNPB: Januari 2020, Terjadi 297 Bencana dan 91 Orang Meninggal

Menurut Daryono, angka ini menurun jika dibandingkan data pada Desember 2019. Saat itu, total gempa yang terjadi 691 kali.

Gempa yang terjadi di Januari juga didominasi skala kecil atau kurang dari 5,0 skala richter. Ada 500 kali gempa skala kecil yang terjadi.

Kemudian, gempa signifikan di atas 5,0 skala richter sebanyak 18 kali, gempa dengan guncangan dirasakan 54 kali.

Baca juga: Data BNPB Sebut Sepanjang 2020 Terjadi 203 Bencana

Dia juga mengatakan, aktivitas kegempaan di Januari tergolong normal. Rata-rata gempa terjadi 500 kali dalam satu bulan.

Meski begitu, Daryono berharap masyarakat tetap waspada.

Sebab, potensi gempa pada Februari 2020 tetap ada terutama di wilayah-wilayah seperti Nias, Selat Sunda, Bengkulu, Lombok, Laut Bandang, hingga Laut Maluku.

"Yang perlu kita waspadai adalah Nias, Bengkulu, Selat Sunda, Jawa Barat, Bali, Lombok, Laut Bandang, Ambon, dan kemudian Laut Maluku," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com